Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 16/01/2022, 16:12 WIB
Desy Kristi Yanti,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tumpeng Menoreh yang terletak di Desa Ngargiretno, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ramai dikunjungi para wisatawan sejak dibuka pada Mei 2021.

Destinasi berkonsep restoran wisata 24 jam ini menjadi sorotan para pelancong lantaran memiliki bentuk desain yang unik, yaitu bangunan heksagonal di atas bukit yang terlihat seperti nasi tumpeng dari kejauhan.

Tidak hanya itu, dari Tumpeng Menoreh kita bisa menyaksikan indahnya pemandangan matahari terbit dan menikmati gemerlap lampu kota di malam hari, ditambah cahaya lampu yang berwarna-warni dari restoran itu. 

Saat siang hari, kita juga bisa menikmati sajian makanan sambil melihat pemandangan tiga gunung besar di Jawa yaitu, Merapi, Merbabu, dan Sindoro-Sumbing.

Baca juga: Tumpeng Menoreh, Bisa Nongkrong 24 Jam Sambil Lihat Sunrise dari Bukit

Tumpeng Menoreh di Jawa TengahDok. TUMPENG MENOREH Tumpeng Menoreh di Jawa Tengah

Keunikan konsep dan panorama alam yang indah di sekitar Tumpeng Menoreh pun segera dikenal masyarakat setelah tersebar luas di media sosial.

Kini, banyak orang datang ke Tumpeng Menoreh karena ingin menikmati pemandangan alam yang ada di sana sambil bersantai ria untuk melepas penat.

Baca juga: Watu Tapak Camp Hill Jogja, Nginap Asyik di Area Tebing Breksi

Tips berkunjung ke wisata Tumpeng Menoreh

Jika berencana berkunjung ke Tumpeng Menoreh, simak dulu tips yang sudah Kompas.com rangkum, Jumat (28/5/2021):

1. Ambil rute dari Yogyakarta

Jika ingin berkunjung ke Tumpeng Menoreh, para pengunjung disarankan untuk tidak melalui daerah Magelang. Meski jarak terlihat lebih dekat, namun akses jalan terlalu ekstrem dan berbahaya.

Lokasi termudah untuk menuju Tumpeng Menoreh bisa melalui Yogyakarta. Sebab, akses jalan lebih baik dan landai serta ruas jalan cukup besar.

"Kalau pakai Google Map dari Yogya selalu benar dan jalannya proper, gede, sudah aspal, dan halus, jadi tidak ekstrim," kata pemilik Tumpen Menoreh Erix Soekamto saat dihubungi oleh Kompas.com, Jumat (28/5/2021).

Baca juga: Pemerintah Majukan Lima Lokasi Geowisata di Perbukitan Menoreh

2. Membawa jaket atau baju hangat

Ilustrasi Jaket Gunung.Shutterstock Ilustrasi Jaket Gunung.

Mengingat lokasi wisata Tumpeng Menoreh berada di daerah perbukitan dengan ketinggian 950 meter di atas permukaan laut (mdpl), maka udara di sana sudah pasti dingin. Apalagi saat memasuki musim hujan, suhu udara di malam hari bisa lebih rendah.

Sebelum berangkat, jangan lupa siapkan jaket atau baju hangat supaya kamu tidak kedinginan atau sakit saat berada di sana.

Bawa jaket atau baju hangat secukupnya dan simpan pada ransel bagian atas agar mudah diambil saat kamu merasa kedinginan.

Baca juga: 6 Tips Packing Koper Saat Travelling agar Pakaian Tidak Kusut

3. Berkunjung pada bulan Juli-Oktober

Waktu terbaik untuk mengunjungi Tumpeng Menoreh Yogyakarta adalah di bulan Juli-Oktober. Sebab, di periode tersebut intensitas hujan sudah menurun, sehingga para pengunjung bisa melakukan perjalanan dengan nyaman.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

Jalan Jalan
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala 'Gadis Kretek'

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala "Gadis Kretek"

Hotel Story
Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Travel Update
Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Travel Update
Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Travel Update
4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

Jalan Jalan
Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Travel Update
PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

Travel Update
LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

Travel Update
Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Travel Update
Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Jalan Jalan
Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Travel Update
Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Travel Update
Cara Mengisi Malaysia Digital Arrival Card

Cara Mengisi Malaysia Digital Arrival Card

Travel Update
Menparekraf Upayakan Penerbangan Langsung 'On Demand' ke Labuan Bajo

Menparekraf Upayakan Penerbangan Langsung "On Demand" ke Labuan Bajo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com