BOGOR, KOMPAS.com – Sebuah desa di kaki Gunung Pangrango Kabupaten Bogor, tepatnya di Desa Bojongmurni, Kecamatan Ciawi, menawarkan kegiatan wisata ternak dan panen lebah madu.
Selama berada di sana, wisatawan juga akan diajak trekking menyusuri hutan yang memiliki jalur cukup menantang bersama pemandu dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Sadar Tani Muda Desa Bojongmurni.
Meski di sana terdapat kegiatan budi daya lebah madu dan wisata, Ketua KTH Sadar Tani Muda Desa Bojongmurni Iyan Supriyadi menuturkan bahwa fokus utama pihaknya adalah tetap menjaga alam.
Baca juga: Ada Wisata Ternak Lebah Madu di Lembah Gunung Pangrango, Seperti Apa?
“Motivasi kita untuk berkegiatan di budi daya lebah madu adalah (karena) rasa kekhawatiran dan kepedulian kita terhadap lingkungan,” ungkapnya di area budi daya lebah hutan, Bogor, Minggu (23/5/2021).
Lebih lanjut, menurutnya kaki Gunung Gede Pangrango terbilang kritis. Iyan mengatakan bahwa hal tersebut dapat dilihat dari pepohonan yang masih terbilang sedikit.
Alhasil, pihaknya memutuskan untuk melakukan budi daya lebah madu dalam Eduwisata Lebah Madu sebagai upaya untuk menyelamatkan alam di Desa Bojongmurni.
“Menjaga lebah, menjaga alam, menjaga kehidupan. Dari situ kegiatan kita dimulai,” jelas dia.
Jika ingin berkunjung dan menikmati asrinya lingkungan di sana, serta ingin coba berinteraksi dengan para lebah, berikut tips menuju Desa Bojongmurni, Sabtu (29/5/2021):
1. Pastikan kondisi kendaraan kuat menanjak
Desa Bojongmurni berada pada ketinggian sekitar 900 meter dari permukaan laut (mdpl). Jalur menuju ke sana terdiri dari tanjakan dan turunan, meski lebih didominasi tanjakan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.