Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Work From Bali Tidak Bisa Kembalikan 16,5 Juta Wisatawan, tetapi...

Kompas.com - 30/05/2021, 12:35 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah tengah mencanangkan program work from Bali (WFB) guna membantu sektor pariwisata di Pulau Dewata.

Melansir Kompas.com, Sabtu (22/5/2021), hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Odo R.M. Manuhutu dalam konferensi pers, Sabtu.

“Akomodasi di Bali terdapat 140.000 kamar, bayangkan kalau 140.000 itu hanya terisi kurang dari 10 persen. Artinya, banyak tenaga kerja yang ada di Bali tidak bekerja selama 10-14 bulan,” ungkapnya.

Baca juga: Work From Bali Diharapkan Tingkatkan Hunian Hotel Hingga 30 Persen

Lebih lanjut, Odo menyampaikan bahwa adanya program WFB akan memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata di Bali perlahan bangkit.

Pada pemberitaan Kompas.com pada Sabtu (29/5/2021), pemerintah telah memutuskan bahwa lokasi WFB atau program ASN kerja dari Bali adalah kawasan Nusa Dua.

Adapun, The Nusa Dua Bali merupakan kawasan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC).

Ilustrasi Bali - Pemandangan Pantai Keramas di Gianyar, Bali.SHUTTERSTOCK / Leo_nik Ilustrasi Bali - Pemandangan Pantai Keramas di Gianyar, Bali.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa mengatakan, pihaknya mengapresiasi segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat terhadap Bali.

Kendati demikian jika dilihat dengan situasi saat ini ketika pandemi Covid-19 masih berlangsung, jumlah kunjungan dari WFB tetap jauh dari normal.

“Sehingga pasti tidak bisa memuaskan semua orang. Karena kalau untuk semua kecipratan, harus mendatangkan 16,5 juta wisatawan,” ujar dia, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: PHRI Bali Optimistis Work From Bali Dapat Pulihkan Pariwisata

Adapun, jumlah 16,5 juta wisatawan tersebut mencakup jumlah kedatangan dari wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata.

Meski tidak dapat mengembalikan jumlah wisatawan ke Bali seperti sedia kala, Putu tidak menampik bahwa program WFB dapat memulihkan semangat para pelaku pariwisata di Bali untuk tetap bertahan.

Selain itu, dia juga menuturkan bahwa program ini dapat dijadikan sebagai program latihan penyambutan wisman saat perbatasan dapat dibuka kembali.

Kawasan wisata di Bali yang sepi

Pada kesempatan yang sama dalam konferensi pers dengan Odo, Putu menuturkan bahwa kondisi tempat-tempat wisata di Bali saat ini sudah sepi pengunjung.

“Bandara Ngurah Rai saat ini sudah sepi, demikian juga di kawasan Kuta. Seminyak itu menyedihkan sekali kondisinya akibat lumpuhnya pariwisata di masa pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

Baca juga: Asosiasi Perjalanan Wisata Bali Sambut Baik Work From Bali

Lebih lanjut, penurunan jumlah kunjungan wisatawan memengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pajak hotel dan restoran dari kabupaten maupun kota di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com