“Supaya pengeluaran tidak di Nusa Dua saja. Kita sudah buatkan paket-paket (wisata) kepada BUMN. Barangkali tidak semua di Nusa Dua, mungkin ada yang memilih Ubud atau Sanur,” kata Putu.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hermin Esti Setyowati, selaku perwakilan Kemenko Marves, hadir dalam rapat koordinasi (rakor) yang diinisiasi oleh ITDC.
Rakor tersebut merupakan tindaklanjut penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama Dukungan Penyediaan Akomodasi untuk Peningkatan Pariwisata The Nusa Dua Bali.
Kemenko Marves dan tujuh kementerian dan lembaga di bawah koordinasinya, dalam Nota Kesepahaman tersebut, disebutkan bekerja sama dengan 16 hotel anggota kawasan Nusa Dua.
Baca juga: Maret 2022, Pura Besakih di Bali akan Punya Gedung Parkir
Hermin dalam sebuah keterangan resmi mengatakan, Sabtu, Nota Kesepahaman antara ITDC dan Kemenko Marves merupakan ajakan terhadap para PNS dan BUMN untuk menjadikan Bali sebagai tempat diadakannya aktivitas pekerjaan.
“Tujuan utama program WFB adalah meningkatkan rasa peraya kepada wisatawan domestik. Selain itu, juga diharapkan kedatangan ASN dan BUMN akan menjalankan kembali roda perekonomian Bali yang selama masa pandemi ini paling mengalami penurunan,” ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.