KOMPAS.com – Kawasan The Nusa Dua yang dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC), ditunjuk sebagai lokasi untuk program work from Bali (WFB).
Melansir Kompas.com, Sabtu (29/5/2021), pemerintah dan ITDC telah menggelar rapat koordinasi (rakor) yang turut dihadiri oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
Adapun, Kemenko Marves diwakili oleh Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hermin Esti Setyowati.
Baca juga: Work From Bali Tidak Bisa Kembalikan 16,5 Juta Wisatawan, tetapi...
Rakor tersebut menindaklanjuti penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama Dukungan Penyediaan Akomodasi untuk Peningkatan Pariwisata The Nusa Bali.
Namun, kenapa Nusa Dua dipilih sebagai lokasi untuk WFB atau program PNS kerja dari Bali? Berikut Kompas.com rangkum, Minggu (30/5/2021):
1. Punya layanan end-to-end yang terintegrasi
Direktur Operasional dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo mengatakan bahwa dipilihnya Nusa Dua sebagai lokasi untuk WFB lantaran kawasan tersebut memiliki layanan end-to-end yang terintegrasi.
Baca juga: Nusa Dua Jadi Lokasi Work From Bali, Ini Tanggapan Kadispar Bali
Adapun, layanan tersebut berlaku sejak kedatangan wisatawan di bandara. Mereka akan melalui pemeriksaan dan pendataan secara menyeluruh.
2. Seluruh sektor pariwisata di sana sudah tersertifikasi CHSE
Selama pandemi Covid-19, sertifikasi CHSE merupakan hal yang dapat dikatakan paling sakral untuk memastikan bahwa protokol kesehatan diterapkan dan dijalankan sesuai standar.
“Prioritas kami adalah menjamin keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan pengunjung. Secara kawasan, hotel, seluruhnya telah tersertifikasi CHSE,” jelas Arie.
3. Ada imbauan bagi wisatawan terkait CHSE
Guna menjaga protokol kesehatan, pihak ITDC merekomendasikan wisatawan yang berada di sana, termasuk mereka yang masuk dalam program WFB, untuk hanya mengunjungi tempat usaha di luar kawasan Nusa Dua yang telah tersertifikasi CHSE.
4. Kawasan yang lebih mudah dipantau
Mengutip Kompas.com, Selasa (25/5/2021), Nusa Dua dikatakan oleh Arie dalam konferensi pers virtual, Sabtu (22/5/2021) sebagai kawasan yang lebih mudah dipantau.
“Kami mengelola kawasan Nusa Dua. Di sana ada seluruh manajemen, dan kami melakukan beberapa upaya di Nusa Dua untuk memastikan bahwa kawasan ini aman, dan menerapkan protokol Covid-19,” tutur dia.
5. Pelaku pariwisata yang sudah divaksinasi Covid-19
Selain sertifikasi CHSE yang telah dimiliki oleh seluruh sektor pariwisata di Nusa Dua, Arie mengungkapkan bahwa para pekerja pariwisata di sana telah melakukan vaksinasi Covid-19.
Menurut dia, hal tersebut bermaksud untuk meningkatkan rasa percaya wisatawan terhadap keamanan kawasan Nusa Dua.
Baca juga: 6 Alasan Nusa Dua Bali Jadi Pilihan Destinasi Wisata Saat Pandemi
“Saat ini sedang berlangsung vaksinasi tahap kedua. Data kami sampai dengan kemarin sudah ada 1.541 pekerja di Nusa Dua,” ucapnya.
6. SDM yang sudah siap
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Perry Markus, mengatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) di Nusa Dua dirasa sudah siap dan cukup baik.
“Baik dari sisi sumber daya manusia, sarana prasarana yang ada di hotel sudah siap, bahkan sertifikat CHSE itu saja kita juga kerja sama dengan Kemenkes. Saya yakin Nusa Dua sudah siap,” ujar dia, mengutip Kompas.com, Jumat (28/5/2021).
7. Masuk dalam Green Zone
Bali menerapkan sistem Green Zone atau Zona Hijau yang mencakup kawasan Ubud, Nusa Dua, dan Sanur.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa, Minggu (30/5/2021), mengatakan bahwa zona tersebut merupakan indikasi dari telah adanya CHSE dan vaksinasi Covid-19 terhadap para pelaku pariwisata.
Perry mengatakan, masuknya Nusa Dua ke dalam Green Zone merupakan salah satu faktor yang membuat kawasan wisata tersebut dipilih menjadi lokasi untuk WFB.
“Nanti kan juga dievaluasi dan diawasi juga apakah WFB ini berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan klaster baru di sana. Kalau tidak ada, pastinya akan berkembang ke daerah lainnya,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.