Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tempat Wisata di Ende untuk Rayakan Hari Lahir Pancasila

Kompas.com - 01/06/2021, 15:03 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Kota Ende di Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal sebagai tempat pengasingan Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno pada 1934-1939.

Selain sebagai tempat pengasingan, Kota Ende juga dikenal sebagai saksi bisu lahirnya Pancasila yang kini dirayakan setiap 1 Juni.

Jika sedang berada di Ende dan ingin berwisata sambil merayakan Hari Lahir Pancasila, terdapat tiga tempat yang dapat dikunjungi yakni sebagai berikut, Selasa (1/6/2021):

Baca juga: Yuk, Napak Tilas ke 2 Lokasi Bersejarah Lahirnya Pancasila

1. Rumah Pengasingan Bung Karno

Rumah Pengasingan Bung Karno berlokasi di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende.

Mengutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), rumah ini dulunya dijadikan sebagai tempat pengasingan Bung Karno dan keluarganya selama empat tahun.

Lukisan Bung Karno di Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Kota Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (1/6/2015).KOMPAS.com/I MADE ASDHIANA Lukisan Bung Karno di Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Kota Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (1/6/2015).

Rumah yang terdiri dari ruang tamu, ruang tengah, dan tiga kamar tidur ini kondisinya masih terawat dengan baik. Bahkan, beberapa barang peninggalan milik Bung Karno juga masih tersimpan dengan rapih.

Beberapa benda yang dapat dilihat oleh wisatawan adalah ranjang, lemari, biola, lampu minyak, peralatan masak, serta peralatan makan. Beberapa karya lukisnya juga dipajang di dinding rumah.

2. Taman Renungan Bung Karno

Taman Renungan Bung Karno terletak di Kelurahan Rukun Lima. Jarak dari tempat wisata sejarah sebelumnya hanya 450 meter, atau sekitar dua menit perjalanan naik mobil.

Baca juga: Peringati Hari Pancasila, Ada Bulan Soekarno di Ende

Tempat wisata yang juga dikenal dengan Taman Renungan Pancasila ini memiliki patung Bung Karno yang sedang duduk di samping pohon sukun.

Adapun, pohon sukun yang lokasinya dekat dengan patun Bung Karno yang sedang menatap ke arah laut ini disebut sebagai Pohon Pancasila.

Patung Bung Karno duduk di lapangan Pancasila yang disebut juga Taman Renungan di Ende, Nusa Tenggara Timur.KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Patung Bung Karno duduk di lapangan Pancasila yang disebut juga Taman Renungan di Ende, Nusa Tenggara Timur.

Dahulu, melansir Kompas.com, Minggu (31/5/2020), dikatakan bahwa Bung Karno memanfaatkan taman tersebut, tepatnya di bawah sebuah pohon sukun, sebagai tempat merenung.

Renungannya pun membuahkan hasil yakni Pancasila. Maka tidak heran jika taman dan pohon tersebut memiliki kata “Pancasila” dalam penamaannya.

Baca juga: Tiba di Dusun Pancasila, Willem Daki Gunung Tambora Selama 22 Jam

Meski dinamai pohon Pancasila, pohon yang ada saat ini bukanlah pohon sukun yang ada saat Bung Karno tengah merenung pada kala itu.

Sebab, pohon tersebut sudah tumbang sejak 1960. Pohon sukun yang kini ada di sana ditanam pada 1981.

3. Danau Kelimutu

Situs resmi Kemendikbud mengatakan bahwa selama berada di pengasingan, Bung Karno yang semula merasa depresi karena langkahnya diawasi dan dikontrol pemerintah Hindia Belanda, mulai bangkit.

Dia juga sering mendatangi kampung-kampung di Ende, menyapa warga, serta mengunjungi salah satu tempat wisata ikonik di NTT yakni Danau Kelimutu.

Ilustrasi Nusa Tenggara Timur - Danau Kelimutu.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Nusa Tenggara Timur - Danau Kelimutu.

Bahkan, kunjungan ke sana menghasilkan sebuah naskah drama berjudul “Rahasia Kelimutu”. Melansir Kompas.com, Sabtu (17/8/2019), Rahasia Kelimutu merupakan satu dari 12 naskah drama yang Bung Karno tulis selama di Kota Ende.

Danau Kelimutu, atau Danau Tiga Warna Kelimutu, merupakan tempat wisata yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu.

Setelah sempat ditutup pada 10-17 Mei 2021, tempat wisata ini sudah dibuka kembali sejak 18 Mei dengan penerapan sistem booking online, dan kuota kunjungan 400 orang per hari.

Baca juga: Bung Karno, Kota Ende, dan Pancasila

Danau di puncak Gunung Kelimutu ini terkenal akan tiga warnanya yang menghiasi air danau yakni hijau, putih, dan merah.

Di balik warna danaunya, ternyata terdapat legenda dari kepercayaan masyarakat setempat. Menurut mereka, warna yang terlihat memiliki arti, serta kekuatan alam tersendiri.

Mengutip Kompas.com, Minggu (12/7/2020), warna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” dipercaya menjadi tempat berkumpul arwah dari orang-orang yang meninggal pada usia muda.

Baca juga: Begini Cara Booking Online Kunjungan ke Taman Nasional Kelimutu

Lalu, warna merah atau “Tiwu Ata Polo” dipercaya menjadi tempat berkumpul arwah dari orang-orang yang semasa hidupnya kerap berbuat jahat.

Sementara warna putih atau “Tiwu Ata Mbupu”, dipercaya menjadi tempat berkumpulnya arwah para leluhur yang meninggal ketika tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com