"Modal kami nol. Saya tidak mau membebani warga, karena 80 persen warga di sini bekerja sebagai buruh. Jadi tidak mungkin swadaya. Semua biaya pembangunan mengandalkan dana retribusi dari pengunjung. Tiketnya hanya seikhlasnya saja, dan itu sudah dari dulu. Nanti kalau dipatok harga terus cepat kaya gimana?" terang Samsi.
"Awalnya kami menjual bambu yang dipotongi itu untuk modal membuat papan petunjuk," tambahnya.
Keindahan wisata Batu Kapal juga menarik perhatian produser film. Ada beberapa film yang mengambil gambar di lokasi tersebut.
Baca juga: Rute Menuju Desa Wisata Krebet, Bantul yang Dikunjungi Sandiaga Uno
Terdapat pula tembok besar bekas jalur kereta di kawasan tersebut yang memberikan suasana berbeda di sekitar sungai.
Bagi pengunjung yang gemar memancing bisa menyalurkan hobinya di kawasan tersebut.
Salah seorang pemancing bernama Marjuki mengatakan, dirinya mencoba memancing di sekitar Batu Kapal, dan ternyata mendapatkan seekor ikan tawes.
"Lumayan berwisata sambil menyalurkan hobi memancing," kata warga Bantul ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.