"Bisa hubungi customer service atau hotline kita langsung. Jadi ketika datang, tinggal bayar dan naik," ucap Suyantoko.
Lebih lanjut, Suyantoko mengungkapkan bahwa hadirnya wahana tersebut mendapat respon yang baik dan antusiasme yang cukup tinggi dari kebanyakan pengunjung.
"Banyak yang tertarik terutama anak-anak karena masih baru - kayak Iron Man katanya," ujar Suyantoko.
Baca juga: Melancong ke Klaten, Coba Wahana Baru ala Astronot “Umbul Ponggok Walker”
Namun, ada juga beberapa pengunjung yang kontra lantaran merasa wahana tersebut mengganggu ekosistem ikan dan orang yang berenang di mata air.
Suyantoko juga menjelaskan bahwa ke depannya pihak pengelola Umbul Ponggok berencana untuk membuat wisata water sport yang akan diberi nama Soko Alas.
Lokasinya masih dalam satu kawasan Desa Ponggok. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi apabila nanti peraturan pembatasan kunjungan sudah kembali normal dan kunjungan wisatawan sudah kembali ramai, wahana flying board masih bisa dinikmati di wisata water sport tersebut.
"Nah kebetulan di masa pandemi ini kunjungan kami dibatasi maksimal 40 persen. Jadi space untuk flying board masih bisa jalan. Tapi kalau nanti aturannya sudah tidak ada atau kembali normal, atau ditambah kunjungan jadi 60 persen kami tdak bisa jalankan flying board di Umbul Ponggok," kata Suyantoko.
Baca juga: Dipromosikan Jokowi, Apa yang Menarik dari Umbul Ponggok?
"Maka itu, kami sudah punya rencana buat wahana baru khusus water sport saja. Nanti ada banana boat, flying board (yang) kita pindahkan, flying donut. Alat-alatnya nanti dari Bali juga kita kerjasama lagi dengan owner wisata water sport disana," tambah dia.
Ia melanjutkan, proses pembangunan wisata tersebut sudah berjalan mulai dari bulan April. Proses pembangunan diperkirakan akan selesai di bulan September atau Oktober 2021.
"Tempatnya beda lagi, jadi kita bikin danau buatan, masih dalam Desa Ponggok. Namanya Soko Alas, ada water sport dan kuliner nanti di sana," tutur Suyantoko.
Lebih lanjut, Suyantoko mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan ke Umbul Ponggok pada periode Lebaran 2021 tidak terlalu ramai.
Menurutnya, hal tersebut lantaran adanya kebijakan pembatasan pengunjung sebesar 40 persen di kawasan wisata Umbul Ponggok serta larangan mudik lokal 2021 yang digaungkan oleh pemerintah kemarin.
Baca juga: Umbul Ponggok, Bunaken van Klaten
Sebab, selama ini kunjungan wisatawan Umbul Ponggok didominasi oleh pelancong dari luar daerah Klaten, seperti dari Semarang, Bandung, Yogyakarta dan lainnya.
"Kemarin dalam periode Lebaran rata-rata kunjungan 400 (orang) per hari. Sekarang juga sekitar segitu, kecuali Sabtu dan Minggu itu bisa diatas 700 kunjungan wisatawan," ucap Suyantoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.