KOMPAS.com – Baru-baru ini, banyak warga Thailand, Vietnam, dan India terbang ke Amerika Serikat (AS) untuk berwisata sekaligus mendapat dosis vaksin Covid-19 dalam program yang dikenal sebagai wisata vaksin atau tur vaksin (vaccine tours).
Telegraph.co.uk melaporkan, Senin (31/5/2021), hal tersebut disebabkan oleh kesulitan mereka dalam mendapatkan vaksin di negara masing-masing. Vietnam, misalnya, baru memvaksinasi satu juta dari 98 juta populasinya.
Baca juga: Agen Perjalanan di Thailand Tawarkan Wisata Vaksin Covid-19 ke AS, Apa Itu?
Sementara, AS memiliki persediaan vaksin yang cukup untuk warganya. Bahkan, sekitar setengah dari negara bagian AS, termasuk Texas, Arizona, dan California, akan menyuntikkan vaksin bagi siapapun yang memiliki data diri resmi dan foto tanpa melihat tempat tinggalnya.
Terkait hal itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa ia telah memperhatikan promosi-promosi pariwisata berbasis vaksin baik di AS maupun di destinasi lainnya selama dua minggu terakhir.
Ia menambahkan, promosi pariwisata berbasis vaksin tersebut mematok harga yang cukup terjangkau untuk kalangan menengah ke atas di Indonesia.
Baca juga: WHO Tolak Paspor Vaksin, Kemenparekraf Tidak Ingin Berpolemik
“Kami sendiri mendapat satu proposal dari beberapa pelaku pariwisata juga yang menanyakan mungkin enggak dibuat seperti itu di Indonesia, sehingga potensi dari masyarakat kita yang ingin mendapatkan vaksin bisa diarahkan – mungkin untuk ke Bali, Bintan, Batam, atau destinasi lainnya,” terang Sandiaga saat Weekly Briefing, Rabu (2/6/2021), di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat.
Saat ini pihaknya sedang membicarakan lebih jauh mengenai wisata vaksin tersebut mengingat biaya yang harus dikeluarkan wisatawan juga mungkin akan tidak sedikit.
Baca juga: 7 Pesona Nusa Dua yang Jadi Lokasi Work From Bali
“Ini sedang kami bicarakan juga secara detail karena sayang potensi luar biasa masyarakat Indonesia ingin mendapatkan vaksin harus membayar untuk sekaligus berwisata, padahal mungkin paket wisata vaksinnya hanya boleh dibilang 10 atau 20 juta, tapi akhirnya pengeluaran mereka jauh lebih besar,” jelasnya.
Kendati demikian, Sandiaga menjelaskan konsep paket wisata tersebut yang diharapkan bisa dilaksanakan.
Baca juga: Plus dan Minusnya Paspor Vaksin Covid-19 untuk Perjalanan Global
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.