Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Kemenparekraf Kembangkan Wisata Kesehatan di Indonesia

Kompas.com - 03/06/2021, 11:04 WIB
Desy Kristi Yanti,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno akan menandatangani kesepakatan pembentukan tim untuk mengembangkan wisata kesehatan di Indonesia. 

Rencananya, tim yang disebut sebagai Konsil Wisata Kesehatan Indonesia (Indonesia Health Tourism Council) akan bekerja untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat daya tarik wisata kesehatan dunia.

Baca juga: Bantuan Insentif Kemenparekraf Rp 60 Miliar Dimulai 4 Juni 2021

"Dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama kita akan tandatangani kesepakatan agar dibentuk satu kelembagaan Indonesian Health Tourism Health Council," ujar Sandiaga menurut rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (2/6/2021).

Konsil Wisata Kesehatan Indonesia nantinya akan bertugas mengembangkan inovasi produk dan kolaborasi layanan unggulan wisata kesehatan Indonesia.

Selain itu, tim tersebut juga akan membangun komitmen agen perjalanan dan event organizer sebagai penyelenggara lima kluster konsep wisata kesehatan Indonesia.

Baca juga: Kemenparekraf Akan Teruskan Sertifikasi Destinasi Wisata Berkelanjutan

Adapun, lima kluster wisata kesehatan yang dimaksud yakni, Wisata Medis Indonesia, Wisata Kebugaran, Estetika, Anti Penuaan dan Herbal Indonesia, Wisata Ilmiah Kedokteran Indonesia (MICE), serta Wisata Olahraga Kesehatan Indonesia.

Tidak hanya itu, lingkup kerja tim tersebut juga termasuk meningkatkan packaging branding, promosi, dan memasarkan layanan unggulan wisata kesehatan Indonesia.

Ilustrasi pengaplikasian masker wajah. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan IDI untuk kembangkan wisata kesehatan dan kebugaran di Indonesia. Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi pengaplikasian masker wajah. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan IDI untuk kembangkan wisata kesehatan dan kebugaran di Indonesia.

"Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi langkah kita dalam mengembangkan wisata kesehatan di Indonesia. Bukan hanya medical tourism, tapi juga health tourism yang mendorong kebugaran, anti penuaan, juga mendorong MICE ilmiah kedokteran untuk dilakukan di Indonesia," kata Sandiaga.

Dalam pengembangan destinasi wisata kesehatan itu, Kemenparekraf akan berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Rencana kolaborasi itu pun akan diperkuat dengan nota kesepahaman yang akan ditandatangani kedua belah pihak.

Baca juga: Kemenparekraf Siapkan Rp 60 Miliar untuk Insentif Ekonomi Kreatif dan Desa Pariwisata

Sebagai informasi, pada hari Rabu, Sandiaga telah berdiskusi dengan PB IDI. Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas rencana kolaborasi untuk mengembangkan wisata kesehatan (medical tourism) termasuk wisata kebugaran (wellnes tourism) di Indonesia.

Program tersebut juga mendapat sambutan baik dari Ketua Umum PB IDI, Daeng M. Faqih.

Baca juga: Peningkatan Skill Jadi Program Kemenparekraf Pasca-Lebaran

 

Ia mengatakan bahwa kolaborasi itu akan berdampak baik terhadap perkembangan dunia kesehatan di Indonesia, termasuk meningkatkan daya saing kedepannya.

"Kami sangat bersyukur seluruh komponen di pemerintah mendorong dan membantu kami sebenarnya. Kami siap menjadi bagian dari pengembangan wisata kesehatan," kata Daeng.

Wisata medis dan potensinya 

Wisata medis menjadi salah satu daya tarik unggulan wisatawan di sejumlah negara.

Hal itu dibuktikan dengan data Research and Markets bulan Maret 2020 yang memperkirakan potensi pasar pariwisata medis global hingga tahun 2026 mencapai 179,6 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 2.580,4 triliun.

Sayangnya, Indonesia saat ini belum memaksimalkan potensi wisata medis dengan baik.

Bahkan berdasarkan data Global Healthcare Resources & International Healthcare Resource Center, Indonesia belum berhasil masuk daftar destinasi unggulan di Asia dalam hal wisata medis.

"Kita harapkan ini jadi satu langkah pembenahan secara struktural karena per tahun ada hampir Rp100 triliun lebih yang dibelanjakan di luar negeri oleh terkait layanan kesehatan yang sebetulnya bisa dilakukan di Indonesia," kata Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com