Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Freediving di Curug Balong Endah Bogor, Dingin Banget!

Kompas.com - 03/06/2021, 12:48 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Apa itu freediving?

Bagi sebagian orang, termasuk penulis sebelum melakukan kegiatan tersebut, freediving mungkin terlihat sama seperti berenang pada umumnya.

Namun, freediving merupakan kegiatan menyelam tanpa bantuan alat. Artinya, seseorang harus mampu menahan napas cukup lama guna menikmati indahnya dunia bawah air.

Baca juga: Tips "Free Diving" untuk Pemula

Adapun, alat bantu yang dimaksud adalah snorkel yang biasa dipakai saat snorkeling. Sementara alat lain seperti freediving mask dan fin tetap digunakan.

Dalam menjalani aktivitas ini, lokasi yang sepi sangat dibutuhkan guna menghindari orang lain tidak sengaja menginjak kepala atau tubuh orang-orang yang freediving.

Mengapa begitu? Sebab, kegiatan tersebut mengharuskan tubuh untuk berjarak tidak terlalu jauh dari dasar kolam.

Beda banget sama berenang biasa!

  • Tubuh susah tenggelam, lebih mudah untuk mengapung

Penulis merupakan seorang yang gemar berenang. Setiap sebulan dua kali setidaknya penulis luangkan waktu untuk melakukan olahraga tersebut.

Pada saat itu, penulis mengira bahwa freediving adalah kegiatan “yang penting bisa menyelam dalam air”. Waduh, ternyata itu salah besar!

Ternyata, freediving mengharuskan tubuh untuk berjarak tidak terlalu jauh dari dasar kolam. Penulis pun mencobanya dengan memegang batu pada dasar kolam air terjun.

Baca juga: Menikmati Indahnya Bawah Laut dengan "Free Dive"

Setelah beberapa kali percobaan, ternyata tubuh penulis dikatakan “terlalu positif” sehingga sulit untuk tenggelam dan lebih mudah untuk mengapung.

Sebelum sempat melanjutkan percobaan, segerombolan wisatawan tiba dari arah Curug Pangeran dan memasuki kolam tempat penulis mencoba freediving.

Penulis pun berpindah ke kolam pada undakan ketiga lantaran air dalam kolam pertama sudah mulai tidak jernih, serta untuk menghindari terinjaknya kepala atau tubuh.

Dua orang wisatawan yang hendak melakukan kegiatan freediving di Curug Balong Endah, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Selasa (25/5/2021). Pemasangan alat pemberat dibutuhkan bagi mereka yang belum bisa menenggelamkan diri.kompas.com / Palupi Annisa Auliani Dua orang wisatawan yang hendak melakukan kegiatan freediving di Curug Balong Endah, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Selasa (25/5/2021). Pemasangan alat pemberat dibutuhkan bagi mereka yang belum bisa menenggelamkan diri.

  • Gagal latihan tahan napas karena kedinginan

Setibanya di kolam ketiga, penulis bergegas untuk memakai freediving mask dan fin untuk lanjut belajar tenggelam. Bahkan, penulis juga memakai pemberat seberat empat kilogram di pinggang.

Namun karena kolam ini lebih dalam dari kolam pertama, penulis tidak terlalu berani untuk berlatih tenggelam di tengah kolam dan memilih untuk berada di tepian sambil memegang batu di dekat tepian.

Setelah beberapa kali latihan tenggelam, penulis masih belum bisa melakukannya meski sudah memakai pemberat.

Baca juga: 2 Curug Paling Oke untuk Freediving di Bogor

Alhasil, latihan tenggelam pun dicoret dari daftar kegiatan untuk melakukan latihan selanjutnya, yakni menahan napas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com