Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuku Hiva, Pulau Mistis Kaya Budaya di Polinesia Perancis

Kompas.com - 04/06/2021, 07:07 WIB
Desy Kristi Yanti,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

  

KOMPAS.com - Siapa sangka kalau kawasan Polinesia Perancis yang terletak di Samudera Pasifik ternyata kaya akan pulau-pulau indah nan memukau.

Selain Tahiti dan Bora-Bora yang selama ini jadi bintangnya, ternyata Polinesia Perancis memiliki satu pulau terpencil yang pemandangan alamnya tidak kalah menarik dari pulau lainnya. Namanya adalah Pulau Nuku Hiva.

Baca juga: Tahiti Hingga Moorea di Polinesia Perancis Buka Lagi 1 Mei 2021

Pulau Nuku Hiva ini merupakan pulau terbesar kedua di Polinesia Perancis. Pasalnya, pulau ini memiliki luas 130 mil persegi atau sekitar 339 kilometer persegi. Lokasinya berada di Kepulauan Marquesas.

Pulau terpencil yang merupakan ibu kota Kepulauan Marquesas ini cocok menjadi destinasi wisata bagi para pelancong yang ingin menjauh dari keramaian sejenak. Sebab, pulau ini belum ramai dikunjungi banyak wisatawan.

Pulau Nuku Hiva di Kepulauan Marquesans, Polinesia PerancisDok. NUKUHIVAPEARLODGE.com Pulau Nuku Hiva di Kepulauan Marquesans, Polinesia Perancis

Melansir dari Nukuhivapearlodge.com, Kepulauan Marquesas atau Henua Enana terdiri dari 12 pulau. Namun hanya enam pulau yang berpenghuni. Salah satunya ialah Pulau Nuku Hiva.

Kepulauan Marquesas terbagi ke dalam dua bagian. Di bagian utara ada Pulau Nuku Hiva, Ua Pou, dan Ua Huka. Sementara di selatan ada Pulau Hiva Oa, Tahuata, dan Fatu Hiva.

Baca juga: Perancis Akan Sambut Turis Asing yang Sudah Vaksinasi Covid-19

Di balik kesunyiannya, Pulau Nuku Hiva dikenal sebagai pulau mistis yang kaya akan sejarah dan keajaiban alam, seperti Air Terjun Hakaui yang mengalir deras dari ketinggian sekitar 1.000 kaki atau 304,8 meter. 

Menariknya, alam di pulau ini juga masih asli dan belum terjamah sama sekali, jadi apabila bertemu dengan kuda liar, kambing, dan babi hutan saat berlibur di sana, itu adalah hal biasa.

Desa di Pulau Nuku Hiva

Pulau Nuku HivaDok. NUKUHIVAPEARLODGE.com Pulau Nuku Hiva

Sebagian besar penduduk di Pulau Nuku Hiva tinggal di tiga desa utama yakni, Desa Taiohae, Taipivai, dan Hatiheu. Mata pencaharian masyarakat di tiga desa itu adalah dengan mengukir kayu atau batu, berburu, dan memancing.

Di antara tiga desa tersebut, Taiohae merupakan desa yang paling terkenal. Desa ini terletak di tepi pantai.

Melansir dari Cnn.com, Taiohae terkenal lantaran dijadikan sebagai pusat administrasi, ekonomi, dan pendidikan dari Kepulauan Marquesas. Tidak hanya itu, pusat administrasi Perancis dan Polinesia, kantor polisi, kantor pos, rumah sakit, balai kota, agen perjalanan wisata Tahiti, bank, sekolah, dan beberapa toko juga berpusat di sana.

Baca juga: 5 Fakta tentang Bora Bora, Tempat Syahrini - Reino Barack Bulan Madu

Meski Nuku Hiva menjadi pusat administrasi ibu kota, pulau ini masih tergolong asli. Jadi di sana tidak ada gedung-gedung tinggi, apalagi sinyal yang baik.

Satu-satunya jaringan telepon seluler yaitu 2G. Itu pun hanya digunakan sebagai fasilitas bagi para pekerja di kantor pos, rumah sakit, balai kota, bank, apotek, dan lima toko kelontong yang ada di sana.

Oleh karena itu, bagi para wisatawan yang butuh digital detox (detoksifikasi digital), atau hanya sekadar ingin menjauh dari keramaian, cocok untuk singgah di pulau ini.

Hal mistis di Nuku Hiva

Selain keindahan dan kesunyian suasana alam di sana, Nuku Hiva juga memiliki daya pikat lainnya yaitu sejarahnya yang berbau mistis.

Penduduk setempat mengatakan, jika berlibur di pulau ini wisatawan dapat merasakan kekuatan dari kehidupan spiritual budaya masyarakat Polinesia. 

Sebab, di pulau ini terdapat patung-patung yang menggambarkan dewa atau para leluhur masyarakat Polinesia ribuan tahun lalu. 

Baca juga: 7 Tempat Wisata di Indonesia yang Terkenal dengan Kisah Mistis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com