Kompas.com memutuskan turun ke tepian sungai. Untuk melakukan hal tersebut, trekking kecil diperlukan karena harus melintasi area hutan dan menerjang semak belukar.
Licinnya tanah saat itu membuat perjalanan harus dilakukan dengan bertelanjang kaki supaya tidak tergelincir. Maklum, kebiasaan anak yang dahulu kerap bermain di perkampungan dan pedesaan becek membuat Kompas.com lebih nyaman trekking tanpa alas kaki.
Baca juga: Pengalaman Freediving di Curug Balong Endah Bogor, Dingin Banget!
Setibanya di tepian sungai, pemandangan jembatan dengan latar belakang pepohonan rindang dan garis-garis sinar matahari tersaji di depan mata.
Momen paling keren saat itu adalah saat sejumlah wisatawan yang hendak trekking menuju Goa Agung Garunggang berubah menjadi siluet bergerak.
Namun, hal tersebut ternyata masih kurang memuaskan. Kompas.com ingin menikmati betapa dinginnya aliran air di sungai tersebut.
Tanpa pikir panjang, Kompas.com langsung bergegas menuju ke tengah sungai. Namun, baru beberapa detik menginjakkan kaki di atas salah satu batu endapan, licinnya pijakan membuat kaki terpeleset.
Usut punya usut, ternyata batu endapan tersebut telah dipenuhi lumut, sehingga terasa lebih licin dari biasanya. Untungnya, dasar sungai tidak terlalu dalam sehingga air sungai hanya menggenangi kaki hingga betis saja.
Baca juga: Sungai Ciliwung yang Disebut Biang Banjir Jakarta, Ternyata Punya Pesona
Menuju tengah sungai pun harus dilakukan dengan hati-hati. Sambil memilih pijakan kaki yang dirasa aman, tangan juga berpegangan pada batuan besar agar lebih aman.
Meski sempat terpelset sana sini, sehingga celana pun basah, dinginnya aliran sungai seolah mampu membuat perasaan tetap bahagia.
Setelah menikmati pemandangan yang indah, udara sejuk, serta air sungai yang dingin dan segar, Kompas.com melihat-lihat jenis batuan yang ada di sungai.
Sebagai seseorang yang kerap dibuat penasaran oleh alam, penulis mendapat banyak sekali pengetahuan baru selama bermain di tengah sungai.
Baca juga: 8 Kegiatan Seru di Curug Balong Endah Bogor, Bisa Freediving
Misalnya adalah banyaknya batuan andesit dan endapan di sana, mengapa batuan endapan disebut seperti itu, serta adanya bunga jenis Chinese Wedelia (Sphagneticola calendulacea) di area sungai.
Selain belajar tentang alam, Kompas.com juga sempat menyapa wisatawan yang melintasi jembatan untuk trekking dengan dadah-dadah kecil.