Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Trekking di Jalan Selogiri-Manyaran, Wonogiri yang Belum Jadi

Kompas.com - 06/06/2021, 12:20 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Kabupaten Wonogiri yang punya banyak perbukitan, tentu punya banyak tempat wisata yang menyajikan aktivitas trekking atau pendakian.

Biasanya, wisatawan berkunjung ke Bukit Cumbri yang ada di Kecamatan Purwantoro jika ingin menjajal trekking di Wonogiri.

Namun, ternyata aktivitas trekking dapat dilakukan di Kecamatan Selogiri, tepatnya di Jalan Tembus Selogiri-Manyaran.

Baca juga: Watu Dukun Manyaran, Wonogiri, Wisata Instagramable di Tengah Perbukitan

Saat ini jalan tersebut masih belum jadi. Dari Kecamatan Selogiri sampai Desa Bera, Manyaran, kondisi jalan masih berupa tanah.

Alhasil, kendaraan biasa pun belum bisa melintas, sehingga orang-orang masih harus berjalan kaki untuk melaluinya.

Menuju Jalan Tembus Selogiri-Manyaran

Jika ingin menjajal trekking di Jalan Selogiri-Manyaran, maka perjalanan bisa dimulai dari Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.

Jika menggunakan Google Maps, maka pasang lokasi di “WONOGIRI MANYARAN Jalan Tembus”.

Nantinya, akan ada jalan yang mengarah ke selatan atau ke Pergunungan Gajah Mungkur. Jalan memang sudah dicor. Namun, jalan cor akan habis dan berganti jalan tanah.

Kompas.com sempat menjajal trekking di Jalan Tembus Selogiri-Manyaran itu pada Kamis (27/5/2021).

Adapun, kendaraan dapat dititipkan di rumah terakhir sebelum memasuki Jalan Tembus Selogiri-Manyaran, tepatnya sebuah warung milik Ibu Sarwiji.

Baca juga: Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Buka Lagi Mulai 17 April 2021

Sebenarnya kendaraan dapat diparkir di ujung jalan cor. Namun menurut Ibu Sarwiji, beberapa orang sempat kehilangan bagian sepeda motornya, seperti spion saat diparkir di sana.

“Ya karena enggak ada yang jaga, jadi kurang aman,” kata Sarwiji kepada Kompas.com.

Trekking di Jalan Tembus Selogiri-Manyaran

Setelah menitipkan sepeda motor, Kompas.com pun mulai melangkahkan kaki menapaki jalan cor. Awal perjalanan, jalan cor yang cukup menanjak harus dilalui.

Menurut Ibu Sarwiji, jalan itu biasanya cukup ramai pengunjung saat akhir pekan atau hari libur. Banyak pula pesepeda yang menjajal jalan itu saat libur.

Beberapa saat melangkah, jalan cor pun habis dan berganti jalan tanah berbatu. Tidak ada rumah warga lagi begitu memasuki bagian jalan ini.

Jalan Tembus Selogiri-Manyaran. Jalan cor habis dan berganti jalan tanah.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jalan Tembus Selogiri-Manyaran. Jalan cor habis dan berganti jalan tanah.

Jalan yang belum jadi itu berada di tengah kawasan hutan lereng utara Pegunungan Gajah Mungkur.

Memandang ke depan, terlihat deretan puncak-puncak Pegunungan Gajah Mungkur yang memanjang. Panorama lebatnya hutan pun menghiasi pandangan ketika berjalan.

Suara kicau burung dan serangga hutan pun menjadi musik alami yang membuat perjalanan makin mendamaikan.

Baca juga: Museum Sewu Rai, Wisata ala Jepang di Wonogiri

Makin ke atas, hutan pun makin lebat. Meski begitu, kondisi jalan setapak masih sangat jelas dan mudah untuk dilalui.

Pemandangan ke arah utara makin terlihat jelas. Terlihat di sisi kanan jalan, batu raksasa yang menjulang tinggi bagai tiang bernama Gunung atau Watu Soko.

Kawasan hutan di Jalan Tembus Selogiri-Manyaran.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kawasan hutan di Jalan Tembus Selogiri-Manyaran.

Sementara itu saat hampir sampai puncak bukit, hamparan terbuka pemandangan ke arah Selogiri dan Kecamatan Bulu, Sukoharjo terlihat begitu menawan.

Menjelang sampai puncak, terdapat bekas tanah longsor. Di sini jalan menjadi menanjak dan licin, sehingga perlu kehati-hatian.

Sampai di puncak: Wisata Watu Dukun, Manyaran

Terus melangkah, akhirnya perjalanan sampai juga di puncak tertinggi Jalan Selogiri-Manyaran.

Ternyata, wisata Watu Dukun yang ada di Desa Bero, Kecamatan Manyaran, Wonogiri merupakan tempat yang ada di puncak Jalan Tembus Selogiri-Manyaran ini.

Watu Dukun di Manyaran, Wonogiri.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Watu Dukun di Manyaran, Wonogiri.

Tampak pula tugu penanda batas kabupaten, yakni Sukoharjo dan Wonogiri di sana. Kondisi jalan yang masuk wilayah Manyaran juga sudah dicor halus.

Melepas lelah di wisata Watu Dukun Manyaran pun sangat tepat begitu tiba. Ada warung yang menjual makanan dan minuman.

Baca juga: 5 Tips Berwisata ke Watu Dukun Manyaran, Wonogiri, Hati-Hati Pakai Google Maps

Duduk-duduk sejenak sembari menikmati indahnya pemandangan pun Kompas.com lakukan di wisata Watu Dukun Manyaran sebelum kembali lagi.

Adapun, perjalanan dari tempat parkir motor sampai wisata Watu Dukun butuh waktu kurang-lebih 30 menit sampai satu jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com