Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Lihat Golden Sunrise di Kaki Gunung Salak, Super Keren!

Kompas.com - 06/06/2021, 20:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com – Pemandangan golden sunrise atau matahari berpendar emas merupakan salah satu hal yang paling dicari saat pagi tiba, selain bubur atau nasi uduk.

Di Jawa Barat, terdapat salah satu spot terbaik untuk lihat golden sunrise di Bogor. Tepatnya di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.

Baca juga: Pasirjaya Cigombong, Spot Terbaik Melihat Golden Sunrise di Bogor

Kompas.com berkesempatan berkunjung ke sana pada Rabu (26/5/2021). Perjalanan dimulai dari Kota Bogor, tepatnya Bogor Utara, siang menjelang sore hari sekitar pukul 14:30 WIB.

Meski jarak tempuhnya hanya sekitar 30 kilometer (km) dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 15 menitan menggunakan motor, waktu terasa cukup lama lantaran perlengkapan kemah yang dibawa cukup banyak.

Menuju Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong

Kompas.com berangkat menuju desa tersebut berasama seorang teman. Niat berangkat dari pukul 13.00 WIB molor karena paginya kami bermain dulu di aliran sungai Babakan Madang.

Baca juga: 8 Kegiatan Seru di Aliran Sungai Babakan Madang Bogor

Teriknya matahari sempat membuat rasa malas mencuat. Niat untuk melewatkan momen golden sunrise pada esok hari pun muncul. Inginnya hanya rebahan saja di dalam kamar menunggu hujan jatuh di Kota Hujan.

Pemandangan Gunung Gede Pangrango detik-detik menjelang momen golden sunrise yang dilihat dari Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor pada Kamis (27/5/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Pemandangan Gunung Gede Pangrango detik-detik menjelang momen golden sunrise yang dilihat dari Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor pada Kamis (27/5/2021).

Namun, Kompas.com ingat bahwa pada hari itu, tepatnya sekitar pukul 18.00 WIB, gerhana bulan total akan terjadi. Ada kemungkinan cuaca juga akan sangat cerah sehingga golden sunrise akan terlihat dengan jelas.

Kompas.com pun segera beranjak mempersiapkan segalanya. Usai wara-wiri di dalam rumah mencari barang-barang yang diperlukan, motor pun digeber untuk segera melaju ke Desa Pasirjaya.

Baca juga: 5 Tips Menuju Desa Pasirjaya di Cigombong, Bogor untuk Lihat Golden Sunrise

Dibuat terpukau oleh pegunungan megah

Di sepanjang perjalanan dari Bogor Utara menuju Desa Pasirjaya, pemandangan Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango terlihat sangat jelas.

Saking jelasnya, Kompas.com dibuat terpana melihatnya lantaran pemandangan tersebut jarang terlihat dari Bekasi.

Baca juga: Rute ke Pasirjaya Cigombong, Spot Terbaik Melihat Golden Sunrise di Bogor

Menyusuri jalur menanjak yang berliku, gunung-gunung itu mulai tertutup pepohonan rindang yang dedaunannya bergoyang ditiup udara dingin khas pegunungan.

Saat rindangnya pepohonan mulai berkurang, Kompas.com mulai mencari kembali pemandangan tiga dari sekian banyak gunung gagah di Jawa Barat.

Seorang wisatawan tengah menikmati pemandangan Gunung Gede Pangrango detik-detik menjelang momen golden sunrise yang dilihat dari Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor pada Kamis (27/5/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Seorang wisatawan tengah menikmati pemandangan Gunung Gede Pangrango detik-detik menjelang momen golden sunrise yang dilihat dari Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor pada Kamis (27/5/2021).

Sayangnya, ketiga gunung tersebut bersembunyi di balik awan tebal. Meski begitu, puncak Gunung Gede sempat mengintip dari balik selimut awan saat Kompas.com tiba di Desa Pasirjaya.

Tiba di Desa Pasirjaya

Rekan yang menemani Kompas.com berburu golden sunrise sudah pernah berkunjung ke desa ini. Tidak heran dia langsung mengarahkan motor ke lahan kosong untuk nge-camp.

Lahan yang Kompas.com singgahi dapat dikatakan sebagai spot terbaik untuk melihat golden sunrise di kaki Gunung Salak.

Baca juga: Cerita Serunya Jelajahi Aliran Sungai di Babakan Madang Bogor

Sebab, Gunung Gede Pangrango, Pancar, dan Bukit Hambalang berada tepat di depan mata meski tertutup awan dan kabut tebal. Sementara di belakang kami adalah Gunung Salak.

Kelabakan cari matras yang tertinggal

Setibanya di lahan tersebut, Kompas.com bersama rekan bergegas untuk mendirikan tenda karena hari sudah mulai malam.

Seorang wisatawan tengah menikmati pemandangan Gunung Gede Pangrango detik-detik menjelang momen golden sunrise yang dilihat dari Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor pada Kamis (27/5/2021).kompas.com / Fikria Hidayat Seorang wisatawan tengah menikmati pemandangan Gunung Gede Pangrango detik-detik menjelang momen golden sunrise yang dilihat dari Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor pada Kamis (27/5/2021).

Namun, kami sempat dibuat panik saat mencari matras lantaran sebelumnya telah disiapkan dua matras namun yang terbawa hanya satu.

Untungnya, salah satu dari dua sleeping bag yang ada memiliki bahan yang cukup tebal, sehingga nantinya badan tidak terlalu sakit saat tidur.

Baca juga: Pengalaman Freediving di Curug Balong Endah Bogor, Dingin Banget!

Setelah persoalan matras usai, kami mulai menyusun tenda. Namun, angin berkata lain. Alas tenda kami hampir terbang karena intensitas embusan angin pada saat itu cukup kencang.

Niat hunting gerhana bulan malah gagal total

Setelah berperang melawan angin dan tenda berhasil didirikan, Kompas.com bersama rekan mulai bersiap-siap menikmati gerhana bulan total.

Berdasarkan perkiraan pada saat itu, gerhana akan terlihat sekitar pukul 18.30 WIB. Posisinya akan terlihat pada sisi kiri Gunung Gede Pangrango.

Namun, Kompas.com gagal total menyaksikan fenomena alam yang menakjubkan tersebut karena kabut dan awan yang menyelimuti gunung tersebut cukup tebal.

Pemandangan Gunung Gede Pangrango detik-detik menjelang momen golden sunrise yang dilihat dari Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor pada Kamis (27/5/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Pemandangan Gunung Gede Pangrango detik-detik menjelang momen golden sunrise yang dilihat dari Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor pada Kamis (27/5/2021).

Kompas.com hanya melihat detik-detik fenomena gerhana bulan total usai sebelum akhirnya menunjukkan fenomena super moon yang super cool.

Sudah tidur cepat, tapi hampir kelewatan momen golden sunrise

Meski merasa cukup sedih karena Kompas.com tidak pernah melihat fenomena gerhana bulan total, momen golden sunrise seolah menjadi obat penawar kesedihan.

Untuk mengejar momen tersebut, Kompas.com tidur lebih cepat supaya tidak terlewat. Sebab, detik-detik menjelang momen tersebut biasanya sudah dimulai pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Sungai Ciliwung yang Disebut Biang Banjir Jakarta, Ternyata Punya Pesona

Walau sudah tidur cepat,Kompas.com hampir terlewat momen golden sunrise. Saking terlelapnya, suara alarm dari ponsel rekan pun tidak terdengar.

Namun, untungnya rekan tetap membangunkan meski Kompas.com sempat menggerutu di dalam hati karena lupa bahwa niat lain berkemah di Desa Pasirjaya adalah untuk berburu indahnya pemandangan matahari terbit.

Pendar sinar matahari yang kontras dengan langit yang hitam pekat

Saat membuka mata, pintu masuk menuju tenda sudah terbuka. Di sanalah Kompas.com menyaksikan betapa indahnya detik-detik golden sunrise pada pukul 05:00 WIB.

Pendar sinar matahari berwarna oranye keunguan menghiasi sisi kiri Gunung Gede Pangrango. Warnanya terlihat sangat kontras dengan bagian langit lainnya yang masih berwarna hitam pekat.

Dua orang wisatawan tengah menikmati pemandangan Gunung Gede Pangrango saat momen golden sunrise yang dilihat dari Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor pada Kamis (27/5/2021).kompas.com / Fikria Hidayat Dua orang wisatawan tengah menikmati pemandangan Gunung Gede Pangrango saat momen golden sunrise yang dilihat dari Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor pada Kamis (27/5/2021).

Gemerlap sebagian bintang yang masih menghiasi langit, serta perumahan warga di Bogor tak kalah indahnya dari momen golden sunrise tersebut.

Detik demi detik, matahari semakin tidak malu untuk menunjukkan wajahnya kepada orang-orang beruntung yang terbangun dan berhasil menyaksikan kehadirannya.

Semakin terang cahayanya, burung-burung pun mulai terdengar kicauannya seakan-akan mereka juga menunggu matahari untuk segera terbit.

Baca juga: 9 Tips Wisata di Eduwisata Lebah Madu Bojongmurni Bogor, Jangan Pakai Parfum

Meski Gunung Gede Pangrango, Pancar, dan Bukit Hambalang sudah terlihat sangat jelas karena cuaca pada pagi itu sangat cerah, perumaha warga dan hutan-hutan di kaki Gunung Gede Pangrango masih diselimuti kabut.

Kontrasnya warna abu-abu khas kabut yang lalu lalang di sekitar pepohonan rindang, serta terangnya cahaya matahari dari balik Gunung Gede Pangrango merupakan sebuah pemandangan unik yang sayang untuk dilewatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com