2. Lakukan saat cuaca cerah
Trekking menyusuri jalan tembus Selogiri-Manyaran akan melalui jalan setapak yang ada di lereng utara Pegunungan Gajah Mungkur.
Apabila berangkat saat cuaca buruk, seperti hujan deras, maka kondisi jalan akan sulit untuk dilewati. Selain becek, ada beberap bagian jalan yang rawan longsor. Selain itu, pinggir jalan juga banyak pohon yang mungkin bisa roboh saat terkena angin kencang.
Oleh karena itu, trekking menyusuri jalan tembus Selogiri-Manyaran paling pas dilakukan saat cuaca cerah.
Saat cerah, ketika sampai atas kamu akan disuguhi dengan panorama hamparan terbuka ke arah utara dari ketinggian.
3. Pakai alas kaki yang tepat
Trekking menyusuri jalan tembus Selogiri-Manyaran yang belum jadi ini seperti melakukan pendakian gunung. Jalan setapak dari tanah kebanyakan menanjak, seperti di jalur pendakian gunung.
Oleh karena itu, alas kaki yang digunakan saat trekking haruslah tepat. Kamu bisa memakai sepatu atau sandal gunung.
Alas kaki yang tepat selain membuat kaki lebih nyaman, juga meminimalkan risiko terpeleset saat menapaki jalan setapak yang licin.
4. Jangan berburu
Kawasan hutan yang ada di Pegunungan Gajah Mungkur masih cukup asri. Masih banyak burung-burung cantik yang beterbangan ke sana ke mari.
Saat Kompas.com menapaki jalan tersebut, ada burung berwarna biru cerah yang terbang melintas.
Baca juga: 5 Tips Berwisata ke Watu Dukun Manyaran, Wonogiri, Hati-Hati Pakai Google Maps
Tentu saja kondisi itu harus tetap dijaga oleh siapa pun yang melintas di jalan tembus Selogiri-Manyaran, bahkan saat jalan sudah selesai dibangun dan bisa dilalui kendaraan bermotor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.