Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pembangunan Tempat Wisata di Imogiri, Bantul Tuai Pro dan Kontra

Kompas.com - 07/06/2021, 20:08 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com -  Kabar rencana pembangunan tempat wisata baru di Padukuhan Jetis, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon atau Kecamatan Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), viral di media sosial.

Pengusaha yang rencananya akan membangun kawasan wisata di sekitar Sungai Oya mendapat berbagai tanggapan warganet.

Seperti yang diunggah akun facebook Pemkab Bantul 3 Juni 2021. Dalam unggahannya  tertulis "Belum lama ini, Pemerintah Kapanewon Imogiri melakukan peninjauan lapangan, terkait rencana pembangunan area wisata alam berlokasi di Padukuhan Jetis, Selopamioro, seluas 17.800 m² yang akan dilaksanakan oleh PT Anugerah HeHa Selopamioro".

Baca juga: Mengenang Gempa Yogya dengan Berkunjung ke Monumen Gempa di Bantul

"Obyek wisata tersebut akan memanfaatkan view Sungai Oya dan perbukitan di sekitarnya. Diharapkan ini, jadi upaya pemberdayaan potensi alam untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan juga menggeliatkan ekonomi lokal".

Unggahan ini sampai Senin (7/6/2021) ditanggapi 211 orang dan dibagikan 58 kali. Sebagian besar menolak rencana pembangunan itu.

Sebagian dari mereka ingin tempat wisata di sana tetap murah dan sealami mungkin seperti sekarang ini. Salah satu komentar ditulis akun facebook bernama Wagirah.

"Lebih adem, ayem, nyaman jika menikmati pemandangan alam yang alami, Hai warga sekitar pertahankan milikmu. Jangan-jangan besuk kamu mau ngadem di wilayahmu sendiri harus bayar. Apa nikmatnya? Yang ambil untung siiiaaapaaa," tulis akun itu di kolom komentar.

Tempat wisata di tengah perbukitan bernama Desa Wisata Srikeminut di Yogyakarta.dok. Desa Wisata Srikeminut Tempat wisata di tengah perbukitan bernama Desa Wisata Srikeminut di Yogyakarta.

Panewu atau Camat Imogiri Sri Kayatun membenarkan adanya rencana pembangunan tempat baru oleh investor di Selopamioro. Pihaknya sudah diundang Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) Bantul untuk pembahasan tata ruang.

"Kemarin kami diundang untuk koordinasi di Dispertaru terkait dengan pembanhasan tata ruang," kata dia saat dihubungi melalui telepon Senin.

Diakuinya ada pro dan kontra terkait rencana pembangunan destinasi baru tersebut. Pihaknya belum mendengar informasi terkait rencana sosialisasi kepada masyarakat di sekitar rencana pembangunan. 

"Iya pasti beragam tanggapan, dan prosesnya masih sangat awal," kata sri

Pemkab Bantuk masih akan lakukan kajian

Sementara itu saat dihubungi wartawan, Sekretaris Daerah Bantul Helmi Jamharis mengatakan bahwa pihaknya telah menerima proposal permintaan dari investor. Pemkab Bantul kemudian akan melakukan kajian, termasuk pemanfaatan tata ruang yang ada.

"Kalau tata ruang bisa dimanfaatkan, tentu pemerintah akan memberikan fasilitas. Tapi kalau tidak sesuai, pasti akan kita tolak," ujar Helmi

Diakuinya, kehadiran investor di Bantul sangat dibutuhkan saat ini. Hal itu terutama untuk memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan dan pengembangan ekonomi lokal. Harapannya, ke depan akan mengurangi ketimpangan ekonomi di wilayah Bantul.

Bermain Kano di Sungai Oya, Imogiri, BantulMARKUS YUWONO Bermain Kano di Sungai Oya, Imogiri, Bantul

 

Adapun, Ketua Komisi B DPRD Bantul Wildan Nafis mengatakan bahwa investasi akan bagus jika memenuhi syarat ketentuan regulasi, seperti tata ruang, dampak lingkungan, hingga pemberdayaan masyarakat.

Hadirnya investor ini jika memang sesuai, justru bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan.

Baca juga: Rute Menuju Desa Wisata Krebet, Bantul yang Dikunjungi Sandiaga Uno

Ia berharap jika nantinya ada investor yang masuk, mereka bisa melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar. Apalagi dalam rencana pembangunan sudah ada spot wisata yang diinisiasi masyarakat sekitar.

"Yang penting jangan kapitalis murni. Harus bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar," kata Wildan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com