Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar FIB UI: Borobudur Lebih dari Sekadar Tempat Selfie

Kompas.com - 08/06/2021, 11:11 WIB
Desy Kristi Yanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Candi Borobudur bukan hanya sekadar tempat untuk selfie, tetapi juga sebagai lumbung ilmu pengetahuan dan budaya.

Hal itu disampaikan Dewan Pakar Sound of Borobudur sekaligus guru besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) Melani Budianta. 

"Ada banyak pengetahuan yang bisa digali dari relief-relief Candi Borobudur," ucapnya dalam konferensi pers virtual peluncuran Konferensi Internasional Sound of Borobudur, Senin (7/6/2021).

Baca juga: Pacu Adrenalin dengan Naik Motor Trail Jelajah Borobudur, Ini Harganya

Melani melanjutkan bahwa salah satu pengetahuan yang ada di relief Candi Borobudur adalah musik.

"Dengan masuk di satu dimensi saja, sudah begitu banyak pengetahuan dan gerak yang bisa dilakukan. Multi dimensi dari segi penggalian musiknya, jejaringnya, ajakannya manggil orang untuk mengeksplorasi," ujar dia.

Salah satu relief di Candi Borobudur. Kompas.com/ Nicholas Ryan Aditya Salah satu relief di Candi Borobudur.

Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (7/6/2021), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan menggelar kegiatan konferensi Internasional di Lima Destinasi Super Prioritas, salah satunya Borobudur.

Acara yang mengusung tema "Sound of Borobudur-Music Over Nations: Menggali Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa Melalui Musik" itu akan diadakan pada tanggal 24-25 Juni 2021.

Konferensi ini bertujuan untuk menggali serta menghidupkan kembali jejak persaudaraan lintas bangsa yang diwariskan para leluhur melalui musik, seperti gambar yang terpahat pada relief Candi Borobudur.

Baca juga: Wisata Keliling Borobudur Pakai Jeep, Kunjungi Tempat Wisata dan UMKM Desa

Sound of Borobudur (SOB) nantinya akan menghadirkan kembali alat-alat musik yang tergambar pada relief Candi Borobudur dalam wujud fisik dan membunyikannya dalam bentuk orkestrasi.

Dengan musik pula, pihaknya akan mendorong pariwisata berbasis budaya sebagai upaya pelestarian warisan-warisan budaya berkelanjutan.

Candi Borobudur, lumbung budaya untuk semua orang

Lebih lanjut, Melani mengatakan bahwa Candi Borobudur merupakan lumbung budaya untuk semua orang. Oleh karena itu, ia melihat tim dari SOB telah bekerja sejak lima tahun lalu untuk mendapatkan inspirasi dari panel-panel candi, kemudian mempelajarinya.

"Mereka mencari kaitannya dengan alat-alat musik yang ada lalu membuat replikanya, mencoba memainkannya dan lain sebagainya," tutur Melani.

Pada April 2021, ia mengatakan bahwa para ahli juga sudah berkumpul. Sebab untuk membuat klaim pengetahuan, diperlukan sebuah proses akademik.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Candi Borobudur, Candi Buddha Terbesar di Dunia

Mulai dari etnomusikologi, sejarawan, hingga akelog, mereka bersama membahas dan mengupas panel-panel Candi Borobudur.

Dari diskusi dan pembelajaran tersebut, Melani mengatakan bahwa para ahli tersebut melaporkan adanya beberapa temuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com