Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Negara Ini Mulai Gunakan Sertifikat Vaksin Covid-19 Digital Uni Eropa

Kompas.com - 08/06/2021, 13:01 WIB
Desy Kristi Yanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.comYunani, Jerman dan lima negara Uni Eropa (UE) lainnya mulai menggunakan sertifikat vaksin Covid-19 digital yang diluncurkan oleh UE mulai Selasa (1/6/2021).

Sertifikat vaksin Covid-19 digital ini memungkinkan warganya bepergian dengan mudah melintasi 27 negara lainnya.

Baca juga: Perancis Cabut Pembatasan Perjalanan dengan Negara Non-Uni Eropa Mei 2021

Tujuan dari sistem ini yakni memfasilitasi perjalanan yang aman bagi warganya melalui verifikasi status virus Covid-19 pemegang digital sertifikat itu. Baik melalui vaksinasi, hasil negatif tes Covid-19 baru-baru ini, atau bukti pemulihan dari Covid-19.

Oia, Yunani.earthtrekkers.com Oia, Yunani.

Melansir dari APnews.com, menurut Komisi Eropa, ada lima negara yang sudah memulai penggunaan sertifikat digital tersebut lebih awal adalah Bulgaria, Republik Ceko, Denmark, Kroasia dan Polandia.

Kemudian menyusul Yunani yang mendesak untuk mendapatkan sertifikat digital tersebut.

Sertifikat vaksin Covid-19 digital ini telah diakui secara umum. Dokumen tersebut dirancang dalam bentuk kertas digital yang menggunakan kode QR dengan fitur keamanan canggih.

Baca juga: Uni Eropa akan Luncurkan Paspor Vaksin Digital untuk Pulihkan Sektor Pariwisata

Dalam penerapannya, digital sertifikat vaksin Covid-19 ini hanya diberlakukan bagi orang-orang yang telah divaksinasi Covid-19 secara lengka.

Selain itu, berlaku juga bagi mereka yang telah pulih dari virus Covid-19, serta orang yang telah menjalani tes PCR dalam waktu 72 jam terakhir.

Adapun, sertifikat ini akan diberikan secara gratis dan didistribusikan dalam bahasa nasional dan bahasa Inggris. Ketentuan ini berlaku di semua negara blok.

“Warga Uni Eropa menantikan untuk bepergian lagi, dan mereka ingin melakukannya dengan aman. Memiliki sertifikat UE adalah langkah penting dalam perjalanan, ”kata Komisaris Kesehatan UE Stella Kyriakides.

Baca juga: Yunani Desak Uni Eropa Bikin Sertifikat Vaksin untuk Wisata

Ia melanjuutkan bahwa dalam beberapa minggu ke depan, semua negara UE harus segera membereskan data-data terkait digital sertifikat vaksin Covid-19.

"Negara UE perlu menyelesaikan sepenuhnya sistem nasional mereka untuk mengeluarkan, menyimpan, dan memverifikasi sertifikat, sehingga sistem berfungsi tepat waktu untuk musim liburan," ucap Kyriakides.

Setelah itu, negara-negara Uni Eropa akan diizinkan menambah jumlah vaksin ke daftar masing-masing. Termasuk vaksin yang belum disetujui secara resmi untuk digunakan di seluruh UE.

Keindahan bagai negeri dongeng di Santorini milik Negara Yunani.Shutterstock Keindahan bagai negeri dongeng di Santorini milik Negara Yunani.

Hal itu dilakukan karena, Komisi UE percaya bahwa orang yang divaksinasi tidak perlu melakukan uji kesehatan atau pun menjalani karantina lagi. Kendati demikian, negara-negara anggota lainnya belum mendukung kebijakan tersebut.

Melansir dari Euronews.com, Komisi Eropa melaporkan lebih dari 20 negara UE telah berhasil menguji sistem pada bulan lalu. Peluncuran ini mengikuti kesepakatan antara Parlemen Eropa dan Dewan tentang regulasi.

Pada akhir Juli 2021, Komisi Eropa menargetkan 70 persen dari 450 juta orang di negara blok tersebut telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Baca juga: Uni Eropa Akan Sambut Turis Asing yang Sudah Divaksin mulai Juni 2021

Ketua Komisi Ursula von der Leyen mengatakan pada hari Rabu bahwa sejauh ini Uni Eropa telah memberikan lebih dari 250 juta dosis vaksinasi kepada masyarakat. Lebih dari 80 juta orang Eropa telah divaksinasi lengkap.

Saat ini, pengawas Eropa telah menyetujui penggunaan empat vaksin di negara-negara Uni Eropa, yakni Pfizer/BioNTech, AstraZeneca/Oxford University, Moderna, dan Johnson & Johnson.

Menurut Our World In Data, lebih dari 38 persen populasi UE telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, sementara AS sebanyak 50,3 persen, di Kanada 57,7 persen, Inggris sebanyak 58,1 persen, dan 63 persen di Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com