Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trekking di Kaki Gunung Salak, Dikagetkan Ular dalam Tiga Babak

Kompas.com - 09/06/2021, 07:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Saking dangkalnya, terdapat beberapa gundukan tanah yang cukup tinggi dan bisa dilalui oleh orang-orang. Dengan begitu, mereka tidak perlu menerobos air.

Dari sana, kami mengikuti jalur setapak menuju sebuah warung. Saat melewati bangunan tersebut, Kompas.com sempat kaget saat menengok ke arah kanan.

Bukannya dikagetkan oleh indahnya pemandangan Gunung Gede Pangrango yang dilihat dari sebuah halaman berumput nan luas, namun oleh ukiran ular raksasa di tembok warung.

Setelah berjalan sekitar lima menit, kami akhirnya bertemu dengan jalan besar. Kami mengambil jalur lurus menurun dan tidak ke arah kiri yang menanjak.

Dari jalur tersebut, kami berjalan lurus mentok lalu belok kiri. Meski berliku, namun jalur yang dilalui tidak bercabang sehingga mudah untuk menavigasikan diri.

“Aku kira itu tali celana, tahunya ular mati!”

Di sepanjang perjalanan, Kompas.com sangat menikmati suasana yang ada. Sebab, saat itu sedang sepi.

Angin pun lebih terasa, dan jalur beraspal sudah kembali dipenuhi pepohonan rindang pada sisi kanan dan kirinya.

Baca juga: Pengalaman Freediving di Curug Balong Endah Bogor, Dingin Banget!

Kendati demikian, saat asyik memotret pemandangan, Kompas.com sempat berhenti setelah melewati “sesuatu” yang sepintas terlihat saat sedang menunduk melihat foto-foto di dalam ponsel.

Saat itu, Kompas.com sempat mengira bahwa apa yang dilihat hanyalah tali celana yang bergerak karena Kompas.com sedang berjalan, atau sebuah batang kayu.

Pemandangan jalur trekking di kaki Gunung Salak yang berlokasi di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Jika diperbesar bagian kiri foto, terdapat ular mati yang penulis tidak sengaja langkahi saat sedang trekking, Kamis (27/5/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Pemandangan jalur trekking di kaki Gunung Salak yang berlokasi di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Jika diperbesar bagian kiri foto, terdapat ular mati yang penulis tidak sengaja langkahi saat sedang trekking, Kamis (27/5/2021).

Namun, saat berhenti dan menengok ke belakang, ternyata apa yang baru saja diloncati oleh Kompas.com adalah seekor ular yang sudah mati.

Saat itu, kami saling kaget karena sama-sama tidak “ngeh” bahwa apa yang tergeletak di sisi kiri jalan tersebut adalah seekor ular mati.

Awalnya, rekan tidak percaya bahwa ular sudah mati. Kami pun mendekatinya secara perlahan. Namun, untungnya ular tersebut benar-benar sudah mati.

Baca juga: Ada Wisata Ternak Lebah Madu di Lembah Gunung Pangrango, Seperti Apa?

Jika tidak, mungkin kaki Kompas.com yang sempat melangkahinya tadi akan disamber atau dililit.

Apabila hal tersebut terjadi, untungnya Kompas.com tahu pertolongan pertama yang harus dilakukan saat diserang ular.

Hampir tiba di tujuan awal, masih dibuat kaget oleh ular

Setelah melanjutkan perjalanan dengan hati masih berdebar, serta tawa yang keluar sebagai respon dari rasa panik, kami kembali disuguhi oleh pemandangan pepohonan rindang yang masih asri.

Selama beberapa menit, kami tetap menyusuri jalur tersebut di tengah teriknya matahari sambil berandai-andai seputar es dawet, es jeruk, jus alpukat, atau es kelapa.

Akhirnya, kami pun tiba di jalur yang mengarah ke lokasi kami mendirikan tenda dan bukan pada lokasi yang kami lewati saat memulai trekking.

Saat itu, Kompas.com ingin memotret jalur yang telah dilewati. Namun, Kompas.com kembali dibuat kaget oleh ular.

Akan tetapi, yang membuat lucu adalah ular tersebut bukanlah ukiran ular seperti di tembok warung, atau ular mati. Namun foto ular mati yang sempat Kompas.com ambil setelah sesi kaget selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com