Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monumen May 18th, Tempat Wisata Sejarah Korea yang Berkaitan dengan Drakor Youth of May

Kompas.com - 09/06/2021, 18:46 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Kendati demikian, Park dibunuh pada 26 Oktober 1979. Jabatan presiden pun beberapa kali diambil alih oleh orang-orang kemiliteran lain yang akhirnya menciptakan aturan militer yang diprotes oleh aktivis buruh, mahasiswa, dan pemimpin oposisi.

Mereka melakukan protes dan meminta diadakannya pemilihan secara demokrasi. Pada saat itu, Gwangju merupakan kota yang menjadi pusat bagi pergerakan pro-demokrasi.

Pada 18 Mei 1980, sekitar 600 mahasiswa dan demonstran sipil berkumpul di Chonnam National University untuk melakukan protes terhadap ditekannya kebebasan akademik. Namun, mereka dipukuli oleh pasukan pemerintah.

Gerakan yang semakin memanas

Demonstrasi terus berlangsung sejak saat itu. Para demonstran menerobos kantor polisi untuk mengambil senjata.

Mereka mempersenjatai diri dengan tongkat pukul, pisau, pipa, palu, bom molotov, dan apa pun yang didapat. Mereka menghadapi 18.000 polisi anti huru hara, dan 3.000 pasukan terjun payung.

Baca juga: Itinerary Seharian di Gangwon Korea, Bisa Sarapan di Tepi Tebing

Pada 21 Mei, tepatnya pada sore hari, pemerintah mundur. Warga Gwangju menyatakan kota tersebut terbebas dari kekuasaan militer.

Kendati demikian, hal tersebut hanya berlangsung selama enam hari sebelum pasukan militer melepaskan kekuatannya. Mereka hanya butuh dua jam saja untuk menghancurkan pemberontakan sepenuhnya.

Tempat wisata sejarah bernama May 18th National Cemetery di Korea Selatan.https://english.visitkorea.or.kr/ Tempat wisata sejarah bernama May 18th National Cemetery di Korea Selatan.

Menurut angka resmi pemerintah, hampir 200 orang tewas dalam pemberontakan. Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Namun, warga dan mahasiswa Gwangju menegaskan, jumlahnya hampir mencapai 2.000.

Wisata Sejarah di May 18th National Cemetery

Berdasarkan informasi dalam Visit Korea, monumen May 18th National Cemetery masuk dalam kategori situs bersejarah. Lokasinya berada di 200, Minju-ro, Buk-gu, Gwangju.

Monumen ini merupakan simbol dan kebebasan dan demokrasi. Tempat ini memiliki area pemakaman yang terdiri dari 764 kuburan korban Gwangju Uprising, tujuh konstruksi, dan banyak monumen.

Baca juga: Keliling 2 Desa Wisata di Korea Pakai Hanbok, Bisa Nginap di Hanok

Melansir Lonely Planet, museum ini menampilkan foto-foto, bendera dengan bercak darah, dan film yang menceritakan tentang pergerakan tersebut.

Pada sisi kiri monumen adalah sebuah aula yang menampilkan foto para warga sipil—mulai dari mahasiswa hingga lansia—yang menjadi korban pada saat itu.

Dari taman monumen tersebut, hanya berjalan selama lima menit, wisatawan dapat mengunjungi area yang dulunya merupakan area pemakaman tempat para korban dikubur secara buru-buru tanpa upacara yang layak.

Namun, kini para korban tersebut sudah dikubur kembali di pemakaman baru yang lebih layak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com