Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2021, 18:46 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Kondisi tersebut memicu demonstrasi besar-besaran yang dipimpin oleh mahasiswa pada 1960, dan penggulingan Rhee pada April pada tahun yang sama.

Negara tersebut akhirnya diperintah untuk waktu yang singkat oleh sistem parlementer.

Namun, kudeta militer yang dipimpin Jenderal Park Chung-Hee pada Mei 1961 menggusur pemerintah. Dia pun menjadi presiden dan tetap menjabat selama 18 tahun berikutnya.

Rakyat yang semakin ditekan

Sebagai seorang presiden, Park menekan oposisi politik dan kebebasan pribadi warga Korea Selatan. Dia juga mengontrol media dan kampus.

Baca juga: 5 Lokasi Syuting Drakor Start-Up di Korea Selatan, Ada Sungai Hangang

Pada 1972, dia memperkenalkan Konstitusi Yushin yang secara dramatis meningkatkan kekuasaan presiden dan menciptakan kediktatoran virtual.

Kendati demikian, Park dibunuh pada 26 Oktober 1979. Jabatan presiden pun beberapa kali diambil alih oleh orang-orang kemiliteran lain yang akhirnya menciptakan aturan militer yang diprotes oleh aktivis buruh, mahasiswa, dan pemimpin oposisi.

Mereka melakukan protes dan meminta diadakannya pemilihan secara demokrasi. Pada saat itu, Gwangju merupakan kota yang menjadi pusat bagi pergerakan pro-demokrasi.

Pada 18 Mei 1980, sekitar 600 mahasiswa dan demonstran sipil berkumpul di Chonnam National University untuk melakukan protes terhadap ditekannya kebebasan akademik. Namun, mereka dipukuli oleh pasukan pemerintah.

Gerakan yang semakin memanas

Demonstrasi terus berlangsung sejak saat itu. Para demonstran menerobos kantor polisi untuk mengambil senjata.

Mereka mempersenjatai diri dengan tongkat pukul, pisau, pipa, palu, bom molotov, dan apa pun yang didapat. Mereka menghadapi 18.000 polisi anti huru hara, dan 3.000 pasukan terjun payung.

Baca juga: Itinerary Seharian di Gangwon Korea, Bisa Sarapan di Tepi Tebing

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com