Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Wisata ke Magelang? Yuk Kunjungi Desa Wisata Candirejo

Kompas.com - Diperbarui 27/09/2021, 12:17 WIB
Desy Kristi Yanti,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Setelah melakukan pemetaan lokasi dusun, kepala desa akhirnya melakukan pembentukan kepengurusan pengelolaan pariwisata di Desa Wisata Candirejo.

Baca juga: Linggarjati Joglo, Penginapan Glamping Unik di Magelang

Berdasarkan diskusi dari para tokoh masyarakat dan Kelompok Kerja Pemilihan, akhirnya Desa Wisata Candirejo menggunakan sistem koperasi.

"Kita putuskan untuk menggunakan koperasi karena memang prinsip dasar koperasi dari, oleh, dan untuk anggota. Jadi awal mula untuk pendirian badan hukumnya harus ada minimal syarat anggtoa 20, jadi kita cari dan data 20 orang yang brsedia menjadi anggota koperasi," kata Rifa.

Lalu akhirnya Desa Candirejo resmi menjadi Desa Wisata Candirejo pada tahun 2003. Sementara peresmian secara badan hukum di tahun 2004.

Fasilitas Desa Wisata Candirejo

Desa Wisata Candirejo dilengkapi dengan sarana akomodasi yang cukup baik.

Untuk mempertahankan suasana alam dan pedesaan yang masih asli, maka sarana akomodasi yang disediakan di Desa Wisata Candirejo masih berupa pondok-pondok penginapan (homestay) yang merupakan milik warga Desa Candirejo sendiri.

Homestay ini terbagi menjadi tiga jenis, yakni:

1. Homestay sejak awal

Homestay yang pertama ini merupakan rumah para warga Desa Wisata Candirejo sendiri. Pemilik rumah akan menyiapkan satu sampai tiga kamar dalam satu rumah.

Fasilitas yang didapat berupa kamar tidur dan kamar mandi yang digunakan bersamaan dengan pemilik rumah. Harga homestay ini berkisar antara Rp 200.000 - Rp 250.000.

"Pengunjung jadi satu dengan pemilik rumah. Di situ juga ada interaksi dengan pemilik rumah. Jadi nanti mereka juga ada makan malam sarapan bareng dengan pemilik rumah," jelas Rifa.

Baca juga: Homestay di Balkondes Karangrejo, Borobudur Disebut Sandiaga Terbaik di Dunia, Seperti Apa?

2. Homestay kedua

Sama dengan homestay pertama, tempat penginapan ini masih merupakan milik warga desa setempat. Bedanya, setiap kamar sudah memiliki fasilitas kamar mandi masing-masing. 

Harganya masih berkisar Rp 200.000 - Rp 250.000.

"Pemiliknya ada di situ, cuma itu bukan sebagai rumah utama, kadang yang punya bisa tidur di situ juga tapi juga punya rumah sendiri," ucap Rifa.

3. Sarana hunian sementara

Sarana hunian sementara (sarhuntar) merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR). Letaknya ada di sepanjang jalan utama Candi Borobudur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com