"Jadi yang terlibat lebih banyak orang," kata dia.
Ke depannya, ia berharap wisata ini bisa lebih ramai dan buka 24 jam.
Nantinya, wisata tersebut akan dikembangkan agar warga sekitar menjual oleh-oleh khas, mulai dari petis, ikan asap, ikan asin, hingga batik.
Jadi selama menunggu ikan matang, pengunjung bisa berjalan-jalan di gang-gang kampung untuk berburu oleh-oleh.
Baca juga: Arabian Street Food Banyuwangi, Nikmati Lezatnya Kuliner Timur Tengah
"Setelah beli ikan, (sambil) menunggu antara sejam, orang-orang jalan-jalan ke gang rumah warga ada oleh-oleh," katanya.
Ia menambahkan, pengunjung sebelum masuk akan diwajibkan untuk cuci tangan dan cek suhu. Hal ini bentuk protokol kesehatan untuk mencegah penularan pandemi Covid-19.
Wasito, warga yang menyediakan jasa bakar ikan mengaku senang dengan adanya Fish Market Kampung Mandar.
Menurutnya, hal ini bisa menjadi sumber pendapatan baru untuk keluarganya. Ia berharap wisata kuliner ini terus berkembang dan ramai.
Baca juga: Aturan dan Larangan di Alas Purwo Banyuwangi
"Senang, ada pemasukan lain untuk kebutuhan sehari-hari saat (pandemi) Corona begini," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.