KOMPAS.com – Penerbangan misterius atau penerbangan ke antah berantah tengah diminati akibat pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, pandemi telah melumpuhkan sektor penerbangan dunia.
Baca juga: Penerbangan Misterius di Korea Selatan Laris Manis, Ditumpangi Belasan Ribu Penumpang
Sebab, banyak negara menerapkan penutupan perbatasan dan pesawat dilarang terbang untuk sementara guna mencegah penyebaran Covid-19.
Penerbangan misterius dinilai sebagai salah satu cara untuk mengobati kerinduan akan terbang.
Sesuai namanya, penerbangan misterius adalah penerbangan yang membawa penumpangnya dari dan kembali ke bandara tempat pesawat lepas landas.
Mereka tidak akan mendarat di destinasi baru seperti penerbangan pada umumnya.
Penerbangan ini juga dikenal sebagai penerbangan ke antah berantah atau penerbangan tanpa tujuan (flight to nowhere).
Baca juga: 10 Maskapai Penerbangan Terbaik Dunia 2020 Versi TripAdvisor, Indonesia Termasuk?
Meski terdengar membosankan, tapi pihak maskapai penerbangan telah menyiapkan sejumlah hiburan di dalam kabin.
Mereka juga menggabungkan konsep penerbangan misterius tersebut dengan tema tertentu untuk menarik wisatawan.
Maskapai penerbangan asal Australia, Qantas, merupakan salah satu dari banyak maskapai yang menerapkan konsep ini.
Melansir dari cnn.com, Pada September 2020, Qantas menawarkan paket penerbangan serupa. Pihak maskapai mengklaim tiketnya ludes terjual hanya dalam 10 menit.
Adapun, tiket terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu bisnis, premium ekonomi, dan ekonomi. Harganya mulai dari 787 dolar Australia atau sekitar Rp 8,6 juta.
Baca juga: Qantas Tawarkan Wisata di Pesawat Selama 7 Jam Tanpa Tujuan, Mau?
Selama tujuh jam, penumpang pesawat dapat melihat pemandangan sejumlah destinasi wisata di Australia, antara lain Sydney Harbour, Great Barrier Reef, dan Pantai Bondi.
Penerbangan ini menggunakan pesawat Boeing 787 Dreamliner yang memiliki jendela berukuran lebih besar – cocok untuk melihat-lihat pemandangan.