Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Pendakian Gunung Prau via Igirmranak, Salah Satu yang Terindah

Kompas.com - 17/06/2021, 10:32 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.comGunung Prau yang ada di Jawa Tengah memang merupakan salah satu gunung terindah di Indonesia.

Banyak pendaki dari berbagai penjuru Tanah Air yang ingin mendaki ke Gunung Prau. Hal itu terlihat dari kondisi area camping gunung ini saat hari libur atau akhir pekan.

Mendaki Gunung Prau pun dapat dilakukan dari beberapa jalur. Satu yang paling populer adalah Patak Banteng yang berada tepat di jalan utama Wonosobo-Dieng.

Baca juga: Syarat Mendaki Gunung Prau Pasca Lebaran 2021

Namun selain jalur Patak Banteng, masih ada jalur pendakian Gunung Prau lainnya yang menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing. Jalur Igirmranak adalah salah satunya.

Igirmranak adalah desa yang berada di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Jalur ini menjangkau puncak Gunung Prau dari sisi selatan.

Pendakian Gunung Prau via Igirmranak

Kompas.com sempat menjajal mendaki melalui jalur ini pada Rabu (2/6/2021) seorang diri menuju Gunung Prau. Pendakian dimulai sekitar pukul 15.00 WIB.

Rute awal adalah menyusuri jalan desa. Kondisi jalan sudah menanjak dari sini. Setibanya di ujung utara desa, akan ada percabangan. Keduanya merupakan jalan yang benar. Jalan dari cor ke arah kanan dan jalan tanah jika lurus.

Rute awal pendakian Gunung Prau via Igirmranak.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Rute awal pendakian Gunung Prau via Igirmranak.

Nantinya dua percabangan itu akan menjadi satu lagi. Jika di percabangan belok kanan, maka kondisi jalan akan tetap terbuat dari cor yang berada di lahan pertanian.

Baca juga: Mendaki Gunung Prau Saat Suhu Dingin? Jangan Lupa Bawa Perbekalan Ini

Terus ikuti jalan cor itu. Kondisi jalan cukup menanjak di beberapa titik. Perjalanan pun sampai di Pos 1 dengan yang ada semacam pagar di sana sebelum masuk kawasan hutan.

Dari Pos 1, kondisi jalan masih terbuat dari cor. Nantinya ada percabangan lagi. Belok kiri tinggalkan jalan cor di percabangan itu dan mulai memasuki jalan setapak dari tanah.

Terowongan di tengah jalur pendakian

Beberapa saat berjalan, Kompas.com disuguhkan dengan keunikan jalur pendakian Gunung Prau via Igirmranak. Terdapat terowongan yang harus dilalui pendaki. Terowongan ini terbuat dari semak.

Suasana mendadak gelap saat Kompas.com mulai memasuki terowongan. Hanya ada cahaya remang dari celah terowongan, ditambah lagi cuaca saat itu berkabut cukup tebal.

Baca juga: Cerita Pendaki Gunung Prau via Igirmranak: Lewat Terowongan Unik

Tentu saja rasanya cukup menyeramkan. Ingin rasanya untuk cepat-cepat melalui terowongan di jalur pendakian itu.

Goa di jalur pendakian Gunung Prau via Igirmranak.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Goa di jalur pendakian Gunung Prau via Igirmranak.

Namun, ternyata terowongan tak hanya satu. Ada beberapa terowongan dari semak yang harus dilalui.

Beberapa bahkan cukup panjang, yakni di Sudung Kemin. Trek pun cukup menanjak di dalam terowongan. Meski ingin istirahat, tetapi rasa takut seolah memaksa kedua kaki untuk terus melangkah keluar terowongan.

Baca juga: Naik Gunung Prau Bisa Lihat Gunung Sindoro dan Sumbing, Coba Lewat Igirmranak

Usai melewati terowongan terakhir, perjalanan akhirnya sampai di Pos 2. Kompas.com mencapainya sekitar pukul 16.30 WIB atau 1,5 jam perjalanan dari basecamp.

Di Pos 2, pemandangan ke arah selatan mulai terbuka. Gunung Sumbing dan Sindoro terlihat mengintip di balik kabut.

Sunset di jalur pendakian

Perjalanan berlanjut sekitar pukul 17.00 WIB. Kondisi jalan terus menanjak. Titik selanjutnya adalah Cemoro Songo. Di sana terdapat beberapa pohon cemara.

Dari Cemoro Songo, jalan masih menanjak. Perjalanan pun sampai di puncak Bukit Cendani. Ternyata, puncak Gunung Prau masih menjulang tinggi di depan mata.

Sunset di jalur pendakian Gunung Prau via Igirmranak.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Sunset di jalur pendakian Gunung Prau via Igirmranak.

Meski begitu, keindahan panorama sudah tersaji di puncak bukit itu. Hamparan pemandangan terbuka ke arah selatan, barat, dan barat laut tampak begitu menawan.

Salah satu panorama terindah sore itu adalah sunset atau matahari terbenam yang ternyata menampakkan dirinya. Kompas.com tidak menyangka bisa melihatnya karena cuaca kabut tebal sebelumnya.

Baca juga: Syarat Mendaki Gunung Prau, Catat Sebelum Pendakian Ditutup

Menjelang pukul 17.30 WIB, matahari sudah ditelan kabut di kaki langit. Perjalanan pun berlanjut dengan tanjakan terjal menuju Bukit Roto Dowo. Ada tulisan jika pendaki harus menapaki 338 anak tangga tanah sampai puncak bukit.

Malam di jalur pendakian Gunung Prau

Usai menapaki tanjakan terjal, Kompas.com akhirnya sampai juga di puncak Bukit Roto Dowo. Perjalanan masih berlanjut mumpung belum terlalu gelap.

Di ujung utara Bukit Roto Dowo, ternyata terdapat pertemuan dua jalur, yakni dari Igirmranak dan Wates. Sampai di sini, hari sudah gelap. Senter pun harus dikeluarkan untuk menerangi jalan.

Baca juga: Cara Menuju Basecamp Igirmranak, Jalur Pendakian Alternatif Gunung Prau

Perjalanan malam pun dimulai. Dari pertemuan jalur, kondisi jalan menanjak cukup terjal. Namun begitu sampai di ujung tanjakan, kawasan puncak Gunung Prau sudah terlihat.

Langit malam Gunung Prau.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Langit malam Gunung Prau.

Tampak gemerlap cahaya lampu tenda para pendaki dari jalur lain, seperti Patak Banteng. Untungnya setelah tanjakan terjal terakhir dari Bukit Roto Dowo, jalur sudah tidak lagi begitu menanjak.

Akhirnya Kompas.com sampai di kawasan puncak atau area camping favorit Gunung Prau sekitar pukul 19.00 WIB. Itu berarti perjalanan dari basecamp Igirmranak adalah sekitar 4 jam. Sebenarnya, perjalanan bisa lebih cepat lagi jika tidak terlalu banyak berhenti.

Sunrise yang indah di Gunung Prau

Setelah mendirikan tenda, Kompas.com pun makan malam dan segera beristirahat. Sayang foto bintang tidak bisa didapat karena cukup berkabut dan ada bulan setengah di langit malam. Akhirnya tidur merupakan keputusan terbaik.

Pagi harinya, Kompas.com sempat was-was jika kabut tebal menyambut kedua mata begitu membuka tenda. Memang cuaca awal Juni 2021 bisa dibilang menyimpang karena masih cukup sering hujan. Biasanya cuaca sudah mulai cerah karena masuk musim kemarau.

Indahnya sunrise di Gunung Prau.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Indahnya sunrise di Gunung Prau.

Namun, syukurlah cuaca cerah pagi itu. Gunung Sumbing dan Sindoro terlihat sangat jelas dari pintu tenda saat dibuka. Kompas.com pun segera mengambil tripod untuk merekam momen matahari terbit.

Ufuk timur pun cerah. Dari kejauhan, tampak deretan gunung di sisi timur-tenggara, yakni Ungaran, Telomoyo, Andong, Merapi, dan Merbabu. Tampak juga Gunung Lawu yang ada jauh di perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur.

Baca juga: Indahnya Sabana dan Dataran Tinggi Dieng dari Gunung Prau

Perlahan tapi pasti, sunrise pun muncul dari kaki langit sebelah timur. Caha oranye-nya tampak begitu menawan seolah memunculkan harapan untuk hari baru yang lebih baik.

Pagi itu, suasana di kawasan puncak Gunung Prau cukup ramai. Padahal, hanya ada Kompas.com yang naik dari jalur Igirmranak.

Dataran Tinggi Dieng dilihat dari Gunung Prau.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Dataran Tinggi Dieng dilihat dari Gunung Prau.

Tak lupa Kompas.com juga merekam panorama dari udara karena membawa drone. Memang benar bahwa Gunung Prau sangatlah menawan, terlebih jika dilihat dari udara.

Menggunakan drone, kawasan Dataran Tinggi Dieng yang ada di sebelah barat Gunung Prau bisa disaksikan dengan begitu jelas.

Perjalanan turun yang indah

Setelah puas menikmati panorama indah di kawasan puncak Gunung Prau, Kompas.com pun memulai perjalanan turun.

Pemandangan yang pada malam hari tidak terlihat karena gelap pun menjadi terlihat, salah satunya sabana menjelang sampai kawasan puncak.

Begitu sampai Bukit Roto Dowo lagi, Kompas.com pun dibuat terpana dengan pemandangan yang tersaji.

Kawah Sikidang dan Telaga Warna Dieng dilihat dari Bukit Roto Dowo di jalur pendakian Gunung Prau via Igirmranak dengan lensa zoom.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kawah Sikidang dan Telaga Warna Dieng dilihat dari Bukit Roto Dowo di jalur pendakian Gunung Prau via Igirmranak dengan lensa zoom.

Tampak dari kejauhan beberapa tempat wisata di Dataran Tinggi Dieng. Dua yang paling ikonik adalah Kawah Sikidang dan Telaga Warna.

Baca juga: Kawah Sikidang Dieng Akan Buka Wisata Malam

Tidak ketinggalan, pemandangan gunung-gunung di sekitar Gunung Prau juga seolah menemani Kompas.com yang saat itu berjalan seorang diri.

Di sisi selatan, tampak Gunung Sumbing, Sindoro, Sigandul, Buthak, dan Setlerep. Kemudian di sisi barat, ada Gunung Pakuwaja, Sikunir, dan Bismo di belakangnya.

Pemandangan di perjalanan turun Gunung Prau via Igirmranak.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Pemandangan di perjalanan turun Gunung Prau via Igirmranak.

Dan akhirnya Kompas.com sampai Desa Igirmranak kembali dengan selamat sekitar pukul 11.00 WIB dengan perjalanan turun yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.

Itu berarti, pendakian menuju Gunung Prau via Igirmranak butuh waktu 3-4 jam. Sementara perjalanan turun adalah 1,5-2 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com