Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Karst Rammang-Rammang Maros, Dikunjungi Sandiaga dan Atta Halilintar

Kompas.com - 17/06/2021, 21:42 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Pada kunjungannya hari ini, Menparekraf Sandiaga Uno meresmikan Desa Wisata Rammang-Rammang.

Diharapkan, desa ini semakin memperkuat daya tarik wisata, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Baca juga: Ajak Atta Halilintar, Sandiaga Resmikan Desa Wisata Rammang-Rammang

Sandiaga mengatakan, Desa Wisata Rammang-Rammang mampu memberikan multiplier effect yang besar.

“Hadirnya desa wisata ini diharapkan semakin meningkatkan peluang bagi masyarakat, memberikan multiplier effect yang mendalam bagi masyarakat. Ini yang kita dorong, serta saya juga menginstruksikan kepada jajaran Kemenparekraf untuk memberikan pendampingan baik dalam peningkatan sumber daya manusia, pengelolaan homestay, dan lainnya,” ujarnya, menurut rilis yang diterima Kompas.com, Kamis.

Akan dinilai UNESCO pada Juli 2021

Di sela-sela kunjungannya, Sandiaga menjelaskan bahwa ia akan meningkatkan fasilitas di kawasan tersebut, mulai dari listrik hingga pengelolaan sampah.

Sehingga, kawasan tersebut layak menjadi destinasi UNESCO Global Geopark.

Baca juga: 7 Tempat Wisata Sejuk di Makassar dan Maros, Yuk Ngadem!

Sebelumnya, Antara melaporkan bahwa Geopark Maros-Pangkep akan menjalani proses penilaian dari UNESCO bulan Juli 2021.

“Karena Geopark Maros-Pangkep mewakili Indonesia, makanya tahun 2021 ini kita akan menjalani assessment,” kata General Manager Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep Dedi Irfan kepada Antara.

Memiliki ratusan gua yang ditinggali manusia prasejarah

Geopark Maros-Pangkep telah mendapat status geopark nasional tahun 2017. 

Kawasan tersebut memiliki ratusan gua yang pernah ditinggali manusia prasejarah. Jejak mereka tergambar melalui lukisan berusia 40.000 tahun di dinding gua. 

Terdapat berbagai destinasi wisata berbasis alam yang berkelanjutan di Geopark Maros-Pangkep, mulai dari geosite, biological site, hingga cultural site.

Baca juga: Wisata Prasejarah di Leang Leang Maros

Adapun yang termasuk geosite adalah Komplek Rijang Bantimala, Kompleks Metamorfik Pateteyang-Cempaga, dan Batuan Kerak Samura Parenreng. 

Sementara, biological site meliputi Hutan Keilmuan Bengo-Makaroewa, Karaenta Primary Forest, Taman Kehati, Taman Botanik Tonasa, dan Taman Argo Botanik Puncak. 

Destinasi yang termasuk cultural site adalah Komplek Prehistorik Bellae, Taman Prehistorik Sumpang Bita, dan Situs Berburu. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com