Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2021, 12:31 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta pemda memberi solusi solusi andai nantinya wacana lockdown benar-benar diterapkan.

Hal itu mengingat pelaku usaha di bidang hotel dan restoran harus tetap mengeluarkan biaya operasional.

Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan bahwa pemerintah harus menyiapkan solusi yang ditujukan untuk para pelaku usaha andai lockdown benar-benar diterapkan di DIY.

Baca juga: Obyek Wisata yang Dikelola Pemkab Bantul Tutup Akhir Pekan

Lockdown bila diterapkan, pemerintah harus bisa memberikan solusi bagi kita pelaku usaha, terutama hotel,resto agar tetap bisa bertahan dalam membiayai operasionalnya,” kata dia, Minggu (19/6/2021).

Deddy menambahkan, penerapan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat merupakan kunci dari pencegahan penularan Covid-19.

“Jangan sampai ekonomi kita terhambat lagi karena kebijakan-kebijakan pemerintah yang berubah-ubah dan mendadak. Memperketat prokes adalah kunci agar kesehatan dan ekonomi bisa berjalan sejalan,” kata dia.

Bregodo Jogo MalioboroDok. Situs Visiting Jogja Bregodo Jogo Malioboro

Ia menambahkan wacana lockdown yang disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X membuat wisatawan yang berencana mengunjungi Yogyakarta dan sekitarnya membatalkan niatnya.

"Tambahan, saat ini berita itu sudah menyebar kemana2 dan banyak yg menanyakan kebenaran itu, bahkan ada yang cancel," ujar Deddy.

Baca juga: Larangan Mudik Buat Reservasi Hotel di Jogja Anjlok, Paling Parah Sejak PHRI Berdiri

Hal tersebut sangat merugikan pihaknya yang saat genting cash flow malah dihadapkan dengan situasi sulit semacam itu. Pihaknya pun akhirnya selalu jadi korban.

Hingga saat ini pihaknya belum diajak berunding bersama membahas bagaimana solusi untuk perkembangan ekonomi di Yogyakarta jika lockdown benar-benar diterapkan.

Baca juga: Sandiaga: Kami Tengah Siapkan Work From Jogja

"PHRI juga tidak diminta pertimbangan. Dari sisi ekonomi juga harus dilibatkan agar ada solusi yang baik," sambung dia.

Wacana lockdown di Yogyakarta

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X membuka opsi menerapkan lockdown.

Sebab, dalam dua hari terakhir, kasus Covid-19 mencapai lebih dari 1.000 kasus.

Abdi Dalem Wiyaga saat memainkan Gendhing Gati Mardika di hadapan Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Yogyakarta, Senin (17/8/2020)Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Abdi Dalem Wiyaga saat memainkan Gendhing Gati Mardika di hadapan Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Yogyakarta, Senin (17/8/2020)

Menurut Sultan, Lockdown merupakan pilihan terakhir untuk menekan kasus Covid-19, mengingat saat ini DIY telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.

Baca juga: Rute Menuju Obelix Hills, Wisata Instagramable Terbaru di Yogyakarta

“Kita kan sudah bicara mengontrol di RT, RW, kalau gagal terus arep ngopo meneh (kalau gagal terus mau apalagi). Kita kan belum tentu bisa cari jalan keluar, yo satu-satunya cara ya lockdown total kan gitu,” kata Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (18/6/2021).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Jalan Jalan
Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Travel Update
Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Travel Update
Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Ditutup sampai 1 Oktober

Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Ditutup sampai 1 Oktober

Travel Update
Jelang MotoGP Mandalika 2023, Jumlah Hotel di Mandalika Masih Kurang

Jelang MotoGP Mandalika 2023, Jumlah Hotel di Mandalika Masih Kurang

Travel Update
Panduan Wisata Safari Beach Jateng di Batang

Panduan Wisata Safari Beach Jateng di Batang

Jalan Jalan
Dampak Kebakaran Bromo, Kerugian Capai Rp 89,76 Miliar

Dampak Kebakaran Bromo, Kerugian Capai Rp 89,76 Miliar

Travel Update
5 Aktivitas di Jakarta Architecture Festival 2023, Lihat Pemandangan dari Ketinggian

5 Aktivitas di Jakarta Architecture Festival 2023, Lihat Pemandangan dari Ketinggian

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Museum Petilasan Mbah Maridjan, Sekalian Lava Tour

5 Tips Berkunjung ke Museum Petilasan Mbah Maridjan, Sekalian Lava Tour

Travel Tips
291.526 Turis India Terbang ke Bali Sepanjang 2023, Terbanyak Setelah Australia

291.526 Turis India Terbang ke Bali Sepanjang 2023, Terbanyak Setelah Australia

Travel Update
Panduan Lengkap ke Jakarta Architecture Festival 2023, Cuma Sampai 30 September

Panduan Lengkap ke Jakarta Architecture Festival 2023, Cuma Sampai 30 September

Travel Tips
5 Spot Foto di Jakarta Architecture Festival 2023, Tempatnya Estetis

5 Spot Foto di Jakarta Architecture Festival 2023, Tempatnya Estetis

Travel Tips
7 Wisata Sejarah dan Budaya di Payakumbuh, Ada Rumah Gadang yang Usianya Ratusan Tahun

7 Wisata Sejarah dan Budaya di Payakumbuh, Ada Rumah Gadang yang Usianya Ratusan Tahun

Jalan Jalan
Cara ke Lapangan Banteng Naik Transjakarta, KRL, dan MRT

Cara ke Lapangan Banteng Naik Transjakarta, KRL, dan MRT

Travel Update
Jadwal Air Mancur di Lapangan Banteng 2023, Ada Dua Sesi

Jadwal Air Mancur di Lapangan Banteng 2023, Ada Dua Sesi

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com