Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Bantul Tutup Sabtu-Minggu, Bupati Minta Pelaku Wisata Bersabar

Kompas.com - 22/06/2021, 11:11 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meminta pelaku wisata yang ditutup sementara selama Sabtu dan Minggu selama dua pekan, untuk bersabar.

Dia mengklaim keputusan itu sudah mendapatkan dukungan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Jadi dalam rapat koordinasi kepala daerah se-DIY dengan Gubernur di Kepatihan. (Senin 21/6/2021) Petang. Ngarso Dalem (Sri Sultan Hamengku Buwono X) berpandangan bahwa yang datang ke tempat wisata itu kan banyak juga yang dari luar daerah," kata Halim.

Baca juga: Pelaku Wisata Senang DI Yogyakarta Tidak Jadi Lockdown

"Bahkan, mungkin datang dari daerah zona merah. Jadi nanti kalau wisatawan itu ternyata sudah terpapar Covid-19 tapi belum bergejala, lalu kontak dengan warga Bantul, kan di situ bahayanya. Dampaknya tetap akan di warga dan pemerintah setempat," sambung dia.

Dikatakannya, kebijakan itu akan dievaluasi efektivitasnya dalam upaya menekan laju sebaran Covid-19 dan juga dampak ekonominya.

"Sri Sultan sangat mendukung dan jika nanti hasil evaluasi itu terbukti mampu menekan laju Covid-19, apakah akan diterapkan di semua kabupaten kota, saya belum tahu," ujar Halim.

Ilustrasi pantai - Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul, Yogyakarta (Shutterstock/Peter Gueth).Shutterstock/Peter Gueth Ilustrasi pantai - Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul, Yogyakarta (Shutterstock/Peter Gueth).

Gubernur DIY memberikan kebebasan kepada masing-masing pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan. Namun, harus dilakukan tindakan tegas jika terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang membuat rumah sakit dan shelter tidak mampu menampung pasien.

"Jadi, penanggulangan pendemi harus diutamakan, meskipun ada dampak ekonominya. Jadi secara prinsip, Sri Sultan bisa memahami langkah Pemkab Bantul karena toh hanya Sabtu dan Minggu," imbuh Halim.

Diawasi makin ketat setelah buka

Nantinya jika masa berlaku Instruksi Bupati habis maka tempat wisata akana dibuka dengan pengawasan makin ketat. Pemkab akan bekerjasama dengan TNI dan Polri, hingga Satpol PP.

Petugas nantinya akan diterjunkan untuk melakukan pengawasan protokol kesehatan. Jika dirasa kerumunan tinggi, maka aparat bisa mengambil tindakan buka tutup tempat wisata.

Baca juga: Aturan Terbaru, Tempat Wisata di Zona Merah Harus Tutup

 

"Teknisnya begini, misalnya satu titik wisata daya tampung yang diperkenankan secara kesehatan sudah mengundang risiko, maka pintu masuk ditutup. Nanti jika ada lima mobil keluar misalnya, makan lima mobil bisa masuk," ucap Halim

Diakuinya, langkah ini bisa menyebabkan antrean kendaraan. Namun demi mengantisipasi sebaran Covid-19 dan ekonomi tetap berjalan, langkah tersebut bisa diambil.

Kawasan Pantai Samas di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul, DI Yogyakarta.KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Kawasan Pantai Samas di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul, DI Yogyakarta.

 

Metode serupa akan diterapkan pada rumah makan atau warung di tempat wisata. Jika nantinya secara kapasitas warung sudah berisiko, dalam hal ini jaraknya padat, maka pengelola harus membatasi pengunjung warungnya.

Bupati Bantul berharap masyarakat menyadari bahaya Covid-19, sehingga harus menaati protokol.

Baca juga: 7 Tempat Wisata di Bantul yang Tutup Tiap Akhir Pekan, Ada Pantai Parangtritis

 

"Jadi, sekali lagi mari kita bersamaan menanggulangi pendemi ini. Saat inilah kita bisa menerapkan manunggaling kawula gusti. Saling bergotong royong antara pemerintah dan rakyat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com