Taufik menjelaskan, keputusan buka tutup sektor pariwisata dari pemerintah juga berdampak terhadap pendapatan SAU.
Ia menambahkan bahwa banyak agenda yang harus dibatalkan karena kebijakan buka tutup yang berubah-ubah, alhasil kegiatan seni pertunjukan pun dibatalkan.
Baca juga: Saung Angklung Udjo, Nonton Wayang Golek sampai Belajar Angklung
"Minggu kemarin kita sudah ada booking-an dan acara besar tetapi akhirnya harus tutup karena takut menimbulkan klaster baru. Ditambah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diperpanjang, akhirnya pertunjukan offline kondisinya makin memprihatinkan," kata Taufik.
Meski dalam kondisi memprihatinkan, Taufik mengatakan dirinya tetap semangat karena banyak teman-teman yang mau bersinergi bersama.
Salah satunya adalah Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung yang merupakan unit vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).
Meski memilih alternatif pelelangan beberapa alat musik, ia memastikan jika angklung hingga arumba yang dijual bukan instrumen musik yang eskslusif tetapi hasil produksi dengan sistem pre-order.
Baca juga: Jadi Juara ASEAN, Ini Rahasia Keberhasilan Saung Angklung Udjo
Sementara, instrumen yang bersejarah akan disimpan dan dipajang di museum SAU yang akan segera hadir.
"Insya Allah SAU nanti akan ada living museum-nya, nanti kita akan tahu perjalanan atau sejarah angklung, dan perjalanan berdarah-darah Pak Udjo hingga seperti sebelum Covid-19. Barangkali itu (instrumen ekslusif) tidak akan dilelang, karena itu yang menjadi nyawa kita," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Keuangan DJKN menjawab pertanyaan masyarakat soal dilelangnya sejumlah barang.
Kepala Kantor Wilayah DJKN Jabar Tavianto Noegroho mengatakan, sempat terjadi kesalahpahaman terkait produk SAU yang ditampilkan dalam laman lelang.go.id.
Menurutnya, itu hal yang wajar karena konotasi kata 'lelang' sendiri yang kerap dikaitkan dengan aset atau barang yang bermasalah.
Baca juga: Saung Angklung Udjo, Komitmen Angklung pada Dunia
"Kalau yang Pak Taufik ini lelangnya sukarela, niatnya Pak Taufik untuk melelang ini untuk menambah cakupan (pasar) dari peserta lelang, tidak ada masalah sama sekali, tidak ada utang dari bank, tidak ada upaya paksa dari siapapun. Ini inisiasi saja, yang dilakukan dengan membuka peluang yang baru menggunakan platform milik pemeritah lelang.go.id, yang dikelola secara sah oleh pemerintah," ujar Tavianto.
Sementara, Palomas dari tim Kedai Lelang KPKNL Bandung mengatakan lelang.go.id merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong bangkitnya UMKM yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Di wilayah Bandung Raya, salah satu UMKM yang memasarkan produknya di lelang.go.id, yakni SAU.
Baca juga: Saung Angklung Udjo Bandung Tampil di Indonesian Weekend London
"Memang tadi kita berusaha untuk membantu keberlanjutan SAU dalam melewati pandemi dan juga memberikan solusi dalam produk lain dalam masa ini sangat diperlukan dan kita juga membuat terobosan-terobosan, seperti lelang SAU nanti itu sistemnya PO (pesan order), nanti 14 hari kemudian dibuat," ujar Palomas.
Rencananya close bidding untuk produk SAU ini akan berakhir pada 29 Juni mendatang pukul 10.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.