Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat Terbang Selama PPKM Darurat, Wajib PCR dan Bawa Kartu Vaksin

Kompas.com - 01/07/2021, 17:07 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo meresmikan kebijakan PPKM Darurat untuk daerah Jawa dan Bali yang berlaku pada 3-20 Juli 2021.

Langkah tersebut diambil guna mencegah penyebaran pandemi Covid-19

“Setelah mendapat banyak masukkan dari para menteri, ahli kesehatan, dan kepala daerah, saya memutuskan memberlakukan PPKM Darurat sejak tanggal 3-20 Juli 2021, khusus di Jawa dan Bali,” kata Joko Widodo, Kamis, melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Terbang ke Jawa dan Bali Harus Bawa Kartu Vaksin Covid-19

Adapun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali.

PPKM Darurat Jawa-Bali berisi pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat yang lebih ketat daripada yang selama ini sudah berlaku, termasuk untuk pelaku perjalanan udara rute domestik jarak jauh.

Berikut informasi yang perlu diperhatikan bagi calon penumpang pesawat rute domestik jarak jauh berdasarkan PPKM Darurat Jawa-Bali:

Syarat secara umum

Penumpang di kedatangan internasional Bandara Soekarno Hatta harus melalui 9 check point sebelum bisa leluasa memasuki wilayah Indonesia.Unsplash/Voo qqq Penumpang di kedatangan internasional Bandara Soekarno Hatta harus melalui 9 check point sebelum bisa leluasa memasuki wilayah Indonesia.

Berdasarkan konferensi pers di kanal YouTube Kemenko Marves, Kamis, terdapat aturan untuk perjalanan domestik jarak jauh dalam PPKM Darurat Jawa-Bali:

“Pelaku perjalanan domestik yang menggunakan transportasi jarak jauh (pesawat, bus, dan kereta api) harus menunjukkan kartu vaksin minimal vaksin dosis pertama dan PCR H-2 untuk pesawat, serta antigen H-1 untuk moda transportasi jarak jauh lainnya.”

Baca juga: Aturan Terbaru Naik Pesawat ke Bali, Efektif 30 Juni 2021

Calon penumpang pesawat harus sudah divaksinasi agar mendapat kartu atau sertifikat vaksin.

Kartu atau sertifikat vaksin tersebut berisi informasi minimal vaksin dosis pertama. 

Selain itu, mereka juga harus membawa hasil negatif Covid-19 melalui tes berbasis PCR pada H-2 sebelum keberangkatan.

Cara mendapatkan kartu vaksin Covid-19

Aplikasi PeduliLindungiKompas.com/Wahyunanda Kusuma Aplikasi PeduliLindungi

Kartu atau sertifikat vaksin Covid-19 akan diberikan secara otomatis di tiap dosis vaksinasi.

Untuk melihatnya, masyarakat perlu login di situs web https://pedulilindungi.id/ atau mengunduh aplikasi Peduli Lindungi.

Baca juga: Wisata Vaksin di Bali Dibanderol Mulai Rp 4 Jutaan, Ini Paketnya

Jika belum login, maka mereka harus register atau buat akun terlebih dahulu dengan menyertakan nama lengkap dan nomor ponsel. Perlu diingat bahwa sertifikat vaksin akan didapat jika seseorang sudah divaksinasi.

Setelah login dengan mengisi nomor ponsel yang digunakan saat mendaftar, pengguna dapat memilih “Sertifikat Vaksin”.

Sertifikat vaksin umumnya berisi nama lengkap, NIK, tanggal lahir, tanggal vaksinasi, jenis vaksin, QR code, dan keterangan bahwa telah dilakukan vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama atau kedua.

Baca juga: Paket Wisata Vaksin, Turis Indonesia Bisa Dapat Vaksin Covid-19 di AS

Melansir dari Kompas.com, terdapat pilihan “Unduh Sertifikat” untuk menyimpan sertifikat vaksin di komputer maupun ponsel. Sertifikat tersebut akan tersimpan dengan nama “Certificate.jpg”.

Bagaimana mencetak kartu vaksin Covid-19?

Sertifikat vaksin Covid-19 bisa dicetak layaknya kartu ATM.Tokopedia/Snappy Sertifikat vaksin Covid-19 bisa dicetak layaknya kartu ATM.

Selain menyimpan kartu atau sertifikat vaksin di ponsel atau komputer, masyarakat juga dapat mencetaknya dalam berbagai bentuk.

Mereka bisa melakukannya di penyedia jasa layanan printing, di antaranya warnet atau fotokopi, atau layanan digital printing seperti Snappy.

Baca juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 Bisa Dicetak seperti KTP atau Kartu ATM

Kompas.com melaporkan, hasil cetakan sertifikat vaksin Covid-19 juga bisa beragam tergantung kebutuhan, mulai dari versi kertas biasa hingga menyerupai kartu ATM.

Jangan unggah sertifikat vaksin ke media sosial

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengimbau masyarakat agar tidak mengunggah sertifikat vaksin ke media sosial.

Hal tersebut berkaitan dengan kerahasiaan data pribadi lantaran di sertifikat vaksin tercantum QR code berisi informasi pemilik sertifikat.

Baca juga: Menkominfo Imbau Sertifikat Vaksin Tidak Dipamerkan di Medsos

“Jangan diedarkan dan diteruskan sertifikat vaksin ini. Karena menyangkut dengan data pribadi,” kata Johnny kepada Kompas.com pada 16 Maret 2021.

Syarat lainnya

Apabila mengacu pada Surat Edaran (SE) Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 12 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), maka ada syarat lain yang harus ditaati pelaku perjalanan udara. 

Selain membawa hasil negatif Covid-19 melalui tes PCR, calon penumpang pesawat juga harus mengisi e-HAC Indonesia. 

Masa berlaku PPKM Darurat Jawa-Bali

PPKM Darurat Jawa-Bali berlaku mulai dari 3 hingga 20 Juli 2021.

Dalam keterangannya, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk disipin mematuhi aturan dan tetap tenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com