Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2021, 18:41 WIB
Markus Yuwono,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku wisata di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mendukung kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali yang berlaku pada 3-20 Juli 2021. 

Ketua Dewan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul Sunyata mengatakan, pihaknya mendukung langkah pemerintah menerapkan PPKM Darurat.

Namun, ia mengakui hal ini cukup berat bagi para pelaku wisata khususnya untuk hotel dan restoran.

"PHRI Gunungkidul yang memiliki 80 angggota mendukung langkah pemerintah, karena memang kondisinya mengkhawatirkan ya," kata Sunyata saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (2/7/2021).

Baca juga: Seluruh Tempat Wisata Gunungkidul Direncanakan Akan Tutup 3-20 Juli

Adapun, dampak dari kebijakan tersebut sudah dirasakan para anggota.

Salah satu contohnya, para tamu sudah jauh hari memesan kamar hotel dan sudah membayar uang muka untuk menginap, namun waktunya bertepatan dengan penerapan PPKM Darurat 3-20 Juli 2021.

"Untuk beberapa yang booking, cancel. Ada beberapa teman saya yang sudah menerima DP (uang muka) untuk menginap di tanggal itu (3-20 Juli 2021). Itu solusinya bagaimana saya belum tahu. Saya menyarankan untuk koordinasi dengan Satgas Penanggulangan Covid-19 seperti apa," ujarnya. 

Baca juga: Terbang ke Jawa dan Bali Harus Bawa Kartu Vaksin Covid-19

Tahun lalu saat awal pandemi, pemerintah pun menerapkan penutupan kawasan wisata.

Kawasan tersebut mulai dibuka lagi beberapa bulan lalu, dan saat ini mulai bangkit.

"Sudah ada peningkatan kunjungan yang menginap, ada juga yang mulai booking restoran namun dengan harga yang belum normal masih di bawah standar," tuturnya. 

Ia menambahkan, restoran diizinkan buka, tetapi tidak boleh makan di tempat selama PPKM Darurat.

Ilustrasi restoran sepi tanpa pengunjung. Dok. Shutterstock/Viktoriya Pavliuk Ilustrasi restoran sepi tanpa pengunjung.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, pihaknya hanya menjalankan kebijakan pemerintah pusat.

Sesuai instruksi, jika ada yang melanggar akan ditindak sesuai peraturan dari pemerintah pusat.

Baca juga: Wisata Bantul Ditutup, Kunjungan ke Gunungkidul Tidak Meningkat

 

"Karena ini darurat (sifatnya) sementara dari tanggal 3-20 Juli kita akan jalankan sesuai dengan tugas. Sekali lagi kita hanya melaksanakan perintah. Kan tidak lama," kata Sunaryanta.

Pihaknya berharap masyarakat memaklumi dan mendukung program pemerintah untuk menekan laju penyebaran pandemi Covid-19.

 

Ia menambahkan, menerapkan protokol kesehatan merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan masyarakat. 

Baca juga: Itinerary 2 Hari 1 Malam Jelajahi Wisata Gunungkidul Terbaru

"Saya kasihan juga terhadap masyarakat, kasihan juga kalau nanti ini dibuka, (kasus positif) Covid-19-nya terus bertambah. Apalagi sekarang rumah sakit sudah penuh, oksigen langka. Kita sama-sama bersungguh-sungguh melaksanakan ini," kata Sunaryanta. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Jalan Jalan
Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Travel Update
Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com