Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itinerary Wisata 5 Hari 4 Malam di Labuan Bajo, Alam sampai Budaya

Kompas.com - 03/07/2021, 09:06 WIB
Kistin Septiyani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi wisata primadona bagi kalangan para wisatawan. Wilayah yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menawarkan pemandangan yang sangat menakjubkan.

Keindahan Labuan Bajo membuatnya masuk ke dalam lima destinasi superprioritas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Selain itu, paket liburan lengkap yang memanjakan mata dan pikiran tentu menarik perhatian banyak wisatawan.

Baca juga: Setelah Work From Bali, Bakal Ada Work From Lombok dan Labuan Bajo?

Untuk kamu yang sedang berencana melakukan liburan ke Labuan Bajo, berikut adalah itinerary 5 hari 4 malam yang patut kamu coba.

Hari pertama di Labuan Bajo

Kamu bisa berkunjung ke Pulau Kelor pada hari pertama. Pulau cantik ini terkenal dengan sebutannya sebagai pulau persinggahan.

Pasalnya, pulau yang terletak di Kabupaten Manggarai ini memang lebih akrab sebagai tempat singgah pelancong yang ingin berkunjung ke pulau utama, seperti Pulau Komodo atau Pulau Padar.

Wisatawan tengah menikmati keindahan Pulau Kelor, Nusa Tenggara Timur.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Wisatawan tengah menikmati keindahan Pulau Kelor, Nusa Tenggara Timur.

Namun, di balik sebutannya sebagai pulau persinggahan ini, Pulau Kelor juga memiliki pesona alam yang sangat menakjubkan. Pengunjung bisa melakukan jelajah alam seharian di sini.

Terdapat bukit yang bisa didaki di sana. Meski cukup berat dan harus bersusah payah menjelajahi bebukitan, pengunjung dijamin puas dengan pemandangan di puncaknya.

Hari kedua di Labuan Bajo

Setelah puas melakukan jelajah alam di Pulau Kelor, kamu bisa mengunjungi Taman Nasional Komodo keesokan harinya.

Komodo menjadi binatang endemik dari taman nasional ini. Jadi, tak akan lengkap rasanya jika berkunjung ke Labuan Bajo, tetapi tak melihat Komodo di habitat aslinya.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan BOPLBF melaksanakan famtrip dengan media di kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu, (13/9/2020). (HANDOUT/BOPLBF)HANDOUT/BOPLBF Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan BOPLBF melaksanakan famtrip dengan media di kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu, (13/9/2020). (HANDOUT/BOPLBF)

Keberadan satwa purba di Pulau Komodo ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Menyaksikan bagaimana reptil purba ini di habitat aslinya tentu menjadi pengalaman tak terlupakan.

Taman Nasional Komodo ini menaungi tiga pulau besar, yaitu Pulau Komodo, Rinca, dan Flores. Untuk masuk ke Taman Nasional Komodo, wisatawan perlu membayar sebesar Rp 5.000 di hari biasa dan Rp 7.500 di hari libur atau akhir pekan.

Gili Laba di kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.TAMASYEAH.COM Gili Laba di kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Setelah berkeliling dan menyaksikan kehidupan Komodo, kamu bisa menikmati indahnya panorama di Gili Laba. Kawasan yang terletak di sebelah utara Pulau Komodo ini menyajikan hamparan pantai dengan air biru dan pasir putih yang bersih.

Baca juga: Pulau Kalong di Labuan Bajo, Sajikan Keindahan Senja yang Menawan

Jika kamu bersedia sedikit berjalan ke atas bukit, kamu akan menemukan spot foto yang sangat menakjubkan. Sebagai saran tambahan, usahakan datang ke Gili Laba sebelum sinar matahari menghilang agar foto yang kamu hasilkan lebih cantik dan menarik.

Hari ketiga di Labuan Bajo

Labuan Bajo juga menawarkan wisata bahari yang memanjakan mata. Pengunjung juga akan dimanjakan dengan keragaman hayati di bawah laut.

Para pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat snorkeling di kawasan Manjerite, Taman Nasional Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Para pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat snorkeling di kawasan Manjerite, Taman Nasional Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).

Kamu harus mencoba melakukan snorkeling selama berlibur di Labuan Bajo. Salah satu spot snorkeling yang menjadi favorit wisatawan adalah pantai di Pulau Manjarite.

Pulau Manjarite Sendiri merupakan salah satu wilayah yang berada di bawah pengawasan Taman Nasional Komodo. Di laut pulau ini, kamu bisa menikmati ikan hias yang berwarna-warni berenang di antara terumbu karang yang asri.

Setelah puas menyaksikan kehidupan bawah laut yang ramai dan penuh warna, kamu bisa mengunjungi Pulau Padar untuk berburu foto menarik.

Pemandangan matahari terbit di Pulau Padar, Nusa Tenggara TimurKompas.com/Silvita Agmasari Pemandangan matahari terbit di Pulau Padar, Nusa Tenggara Timur

Terkenal sebagai habitat alami komodo, Pulau Padar juga memiliki banyak spot foto yang tentunya mengesankan dan instagramable. Berbeda dengan Giri Laba yang harus dikunjungi sebelum matahari tenggelam, Pulau Padar justru ramai dikunjungi saat hari sudah mulai gelap.

Mendaki bukit-bukit yang ada di pulau ini, kamu akan menemukan lanskap yang luar biasa cantik. Dari ketinggian itu, kamu bisa menyaksikan hamparan pantai bersih dengan air laut yang jernih.

Hari keempat di Labuan Bajo

Menjelajahi daratan Labuan Bajo, rasanya pesona dari tanah komodo ini memang tak ada habisnya. Bentang alam yang kali ini harus kamu kunjungi adalah Goa Batu Cermin.

Goa ini terletak di pusat kota Labuan Bajo, tepatnya di Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Di tempat wisata yang satu ini, pengunjung dapat menyaksikan fosil-fosil binatang laut yang menempel di dinding dan bebatuan goa.

Dinding-dinding batuan karst atau kapur di obyek wisata Goa Batu Cermin, Desa Batu Cermin, Kecamatan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (18/11/2015). Goa Batu Cermin ditemukan oleh seorang pastor asal Belanda yang juga seorang arkeolog, Theodore Verhoven pada tahun 1951.KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Dinding-dinding batuan karst atau kapur di obyek wisata Goa Batu Cermin, Desa Batu Cermin, Kecamatan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (18/11/2015). Goa Batu Cermin ditemukan oleh seorang pastor asal Belanda yang juga seorang arkeolog, Theodore Verhoven pada tahun 1951.

Disebut Goa Batu Cermin karena di salah satu bagian goa terdapat sebuah lubang besar di atas langit yang membuat matahari bersinar dengan terang ke dasar goa. Sinar matahari tersebut dipantulkan bebatuan goa.

Untuk mengunjungi tempat wisata ini, pengunjung harus merogoh kocek sebesar Rp 10.000 per orang dan Rp 20.000 untuk menyewa tour guide.

Setelah puas menikmati keindahan Goa Batu Cermin, kamu harus mengunjungi air terjun cantik nan tersembunyi yang terletak di wilayah timur Labuan Bajo. Air Terjun Cunca Wulang ini bagaikan surga tersembunyi yang tak terlihat.

Air terjun Cunca Jami yang berada di Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat sebagai salah satu destinasi untuk melihat keunikan air terjun, Selasa, (22/9/2020). (HANDOUT/Felix Janggu/Warga Warsawe, Manggarai Barat)HANDOUT/Felix Janggu Air terjun Cunca Jami yang berada di Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat sebagai salah satu destinasi untuk melihat keunikan air terjun, Selasa, (22/9/2020). (HANDOUT/Felix Janggu/Warga Warsawe, Manggarai Barat)

Meski begitu, popularitas destinasi yang satu ini tak perlu diragukan lagi. Keindahan air terjun yang asri dengan air jernih dan bersih membuat Air Terjun Cunca Wulang menjadi primadona bagi kalangan wisatawan.

Untuk menikmati keindahan panorama surga tersembunyi ini, kamu harus merogoh kocek sebesar Rp 20.000 sampai Rp 50.000.

Baca juga: Pengembangan Pariwisata Labuan Bajo Tidak Akan Merelokasi Penduduk

Hari kelima di Labuan Bajo

Berlibur di Labuan Bajo tak akan lengkap rasanya kalau belum mengunjungi Kampung Melo. Di kampung ini, pengunjung tak hanya akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang cantik, tetapi juga wisata budaya yang sangat menarik.

Wisatawan di Kampung Melo, Desa Liang Ndara, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa (31/5/2011).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan di Kampung Melo, Desa Liang Ndara, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa (31/5/2011).

Pengunjung dapat menyaksikan tari Caci yang dibawakan oleh para penduduk desa. Tari Caci merupakan tarian adat Manggarai. Uniknya, penari yang membawakan tarian ini adalah kaum pria yang tinggal di desa tersebut.

Untuk bisa sampai ke kampung Melo ini, kamu hanya perlu berkendara selama 40 menit dari pusat kota. Akses jalan menuju kampung ini pun sudah sangat baik.

Penginapan di Labuan Bajo

Sebagai salah satu destinasi wisata yang sangat populer, menemukan penginapan di Labuan Bajo tentu bukanlah sesuatu yang sulit. Berbagai model dan kelas tersedia di tempat ini.

Harga penginapan di sini juga sangat beragam, mulai dari Rp 200.000 sampai Rp 3 juta. Jadi, kamu bisa menyesuaikan harga penginapan sesuai dengan kebutuhanmu.

Bagi kamu yang berencana melakukan perjalanan liburan ke berbagai tempat, jangan lupa tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Jangan lupa juga untuk melakukan vaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com