“Industri perjalanan harus bangga atas betapa cepat dan efektifnya mereka merespons Covid-19. Akan tetapi, kita juga harus melihat bahwa berdasarkan penelitian ini, penyedia jasa dan agen perjalanan lebih jelas mengkomunikasikan langkah-langkah kesehatan dan keamanan yang telah mereka laksanakan, misalnya penerapan jarak sosial,” kata Regional Director, APAC Operator Territories Travelport Gary Harford.
Selain langkah pencegahan Covid-19, transparansi harga juga menjadi faktor utama dalam membangun kepercayaan.
Sebanyak 43 persen responden menginginkan tidak adanya biaya-biaya tersembunyi.
Baca juga: Hasil Survei, Milenial Berani Ambil Risiko Berlibur di Tengah Pandemi
Sedangkan, 45 persen ingin produk-produk yang fleksibel atau yang menerapkan sistem full refund.
Dua hal di atas dinilai lebih penting dibanding rekam jejak keamanan jangka panjang (34 persen).
Sebanyak 77 persen masyarakat Indonesia masih mempercayai ulasan dan cerita pengguna, termasuk dari keluarga dan teman, ketika mencari informasi rencana perjalanan.
Namun, mereka juga mempercayai sumber-sumber lainnya, di antaranya informasi di kantor resmi untuk turis (72 persen), perusahaan perjalanan (67 persen), dan media (64 persen).
Gary menjelaskan bahwa ulasan pelanggan merupakan bagian penting dalam pengalaman ritel modern.
Baca juga: Survei ATTA: Wanita Lebih Suka Wisata Petualangan
Ia memberi contoh, orang-orang pada umumnya tidak akan belanja di suatu platform e-commerce tanpa membaca ulasan pengguna.
“Saat ini, walaupun data menunjukkan bahwa ulasan adalah informasi yang paling dipercaya konsumen, halaman situs agen perjalanan pada umumnya tidak menampilkan ulasan pelanggan,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.