Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Bakal Punya Paspor Vaksin Covid-19 untuk Jalan-jalan ke 10 Negara

Kompas.com - 06/07/2021, 10:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.comJepang tengah melakukan persiapan agar paspor vaksin Covid-19 mereka dapat diterima oleh lebih dari sepuluh negara termasuk Italia, Perancis, dan Yunani.

Mengutip The Japan Times, Senin (5/7/2021), sumber dari pemerintahan Jepang pada Minggu (4/7/2021) mengatakan bahwa langkah tersebut akan dilakukan usai program sertifikat vaksin dimulai pada akhir Juli 2021.

Jika persiapan telah dilakukan, para pemilik sertifikat vaksin akan dikecualikan dari karantina atau menunjukkan hasil negatif tes Covid-19 saat melancong dari Jepang ke negara-negara tersebut.

Baca juga: Pulau Untung Jawa Kembangkan Kampung Jepang, Ada Pohon Sakura Asli

Kendati demikian, pemerintah Jepang berencana untuk melanjutkan kewajiban bagi wisatawan yang tiba di Jepang—termasuk mereka yang kembali ke negara tersebut—untuk karantina selama 14 hari meski telah divaksin.

Namun, hal tersebut telah menyulitkan posisi Jepang dalam negosiasi dengan negara-negara seperti Singapura dan Israel yang juga ingin mendapatkan pengecualian tersebut.

Paspor vaksin untuk yang sudah divaksin penuh

Paspor vaksin Covid-19 merupakan dokumen resmi yang menunjukkan bahwa seseorang telah divaksinasi seara penuh.

Sertifikat yang akan dikeluarkan oleh kota-kota tersebut akan mencakup nama pemilik, nomor paspor, serta tanggal vaksinasi. Kalangan bisnis di Negeri Sakura telah menyerukan pengenalan paspor tersebut.

Baca juga: Manga Jujutsu Kaisen Bikin Turis di Jepang Wisata ke Kuil Ini

Lobi bisnis terbesar di Jepang, Japan Business Federation yang juga dikenal dengan Keidanren, mengusulkan pada akhir Juni agar sertifikat dalam format digital.

Situasi dan kondisi Covid-19 di Jepang

Ilustrasi Jepang - Tokyo Tower.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Jepang - Tokyo Tower.

Jepang cukup tertinggal dalam peluncuran vaksin Covid-19 dan berada di belakang Amerika Serikat, Inggris, dan Israel.

Namun, mereka telah meningkatkan upaya untuk memvaksin warga mereka menjelang Olimpiade Tokyo yang akan dimulai pada 23 Juli 2021. 

Baca juga: 5 Hal Menarik untuk Dilakukan Saat Berlibur di Kepulauan Amami, Jepang

Keadaan darurat semu tengah diberlakukan di daerah perkotaan seperti Tokyo di tengah kekhawatiran menyebarnya virus corona varian Delta yang sangat menular.

“Sampai kami melihat redanya penyebaran varian delta, akan sulit untuk mengizinkan (aturan) saling bebas karantina,” kata seorang sumber dari pemerintahan Jepang, mengutip The Japan Times.

Jepang memiliki larangan terhadap kedatangan baru warga negara asing untuk mengatasi pandemi, kecuali mereka yang telah disetujui karena “keadaan luar biasa khusus”.

Baca juga: Jelang Olimpiade Tokyo, AS Malah Imbau Warganya Tidak Pergi ke Jepang

Para pelancong yang tiba di sana diminta untuk tinggal di rumah atau fasilitas yang telah ditentukan selama 14 hari setelah kedatangan.

Selain Jepang, Uni Eropa juga memiliki paspor vaksin Covid-19 sendiri bagi warga dan penduduknya. Para pemegang paspor dikecualikan dari tes dan karantina saat berkunjung ke negara lain di dalam blok.

Baca juga: Paspor Jepang Tetap Paling Kuat 2021, Bagaimana dengan Indonesia?

Akan tetapi, World Health Organization (WHO) tidak mendukung pembuatan paspor vaksin menjadi wajib bagi para pelancong.

Sebab, menurut mereka akses yang setara untuk mendapatkan vaksin ovid-19 masih belum bisa dipastikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com