KOMPAS.com – Singapura berencana untuk hidup berdampingan dengan Covid-19. Virus itu diyakini tidak akan hilang dan menjadi endemik.
Dilansir dari Kompas.com, Senin (28/6/2021), Singapura tengah menyiapkan cetak biru agar warganya bisa hidup dengan Covid-19.
Keputusan itu ternyata memengaruhi rencana koridor perjalanan (travel bubble) dengan Hong Kong yang sudah dua kali ditunda.
Baca juga: Jewel Changi Airport Singapura Buka Lagi, Siapa yang Bisa ke Sana?
Diberitakan SCMP, Jumat (9/7/2021), anggota parlemen Hong Kong menyarankan agar rencana travel bubble Singapura-Hong Kong yang sudah lama dinantikan itu untuk dibatalkan.
Terlebih, Kementerian Kesehatan Hong Kong memastikan bahwa vaksin dari BioNTech baru akan tersedia setelah September 2021.
Meski begitu, kedua negara masih berupaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan untuk memungkinkan perjalanan bebas karantina antarkedua negara tersebut.
Menurut Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung dilansir dari Bangkokpost, Jumat (9/7/2021), kesepakatan itu dapat digunakan sebagai model untuk membuka perbatasan dengan lebih banyak bagian di dunia.
Ia melanjutkan kota-kota dengan jumlah kasus Covid-19 yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali dalam beberapa hari berada dalam posisi baik untuk membuka lagi perbatasan.
Ong dalam wawancara dengan Bloomberg Television mengatakan, dirinya mencoba tidak menggunakan kata gelembung karena konotasinya sangat rapuh dan mudah pecah.
Baca juga: 5 Fakta Dilarangnya Penerbangan Indonesia untuk Mendarat di Hong Kong
Ia lebih memilih menggunakan koridor perjalanan udara. Meski begitu, konsepnya sama dengan travel bubble.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.