KOMPAS.com – Pada bulan Juni 2021, pemerintah Arab Saudi mengumumkan pembukaan kuota haji tahun 2021 sebanyak 60.000 orang.
Pengumuman itu memberi angin segar bagi para peserta yang berhalangan mengikuti di tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19, namun tidak bagi Indonesia.
Melansir dari Kompas.com, Kementerian Agama di Indonesia membatalkan pemberangkatan jemaah haji tahun 2021 lantaran belum ada kepastian dari pemerintah Arab Saudi.
Baca juga: Haji 2020 Batal, Penyelenggara Haji Cari Cara untuk Bertahan
Terkait hal tersebut, acara Islamic Marketing Festival 2021 digelar hari Senin (12/7/2021) melalui platform Zoom. Tujuannya untuk membahas tantangan serta peluang ibadah haji dan umrah di Indonesia, termasuk setelah pandemi.
Adapun acara yang diikuti 151 peserta ini diinisiasi oleh MarkPlus Islamic yang merupakan bagian dari MarkPlus, Inc., sebuah perusahaan konsultan pemasaran dan bisnis.
Pelaksaan ibadah haji memiliki beragam tantangan, antara lain konsekuensi biaya yang meningkat akibat berbagai tes Covid-19 serta vaksinasi, ketidakpastian kuota keberangkatan oleh pemerintah Arab Saudi, dan kesiapan pemerintah Indonesia dalam memberi skema layanan teknis dan administratif yang optimal.
Dalam acara tersebut, anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BP BPKH), Beny Witjaksono menjelaskan beberapa langkah yang bisa dilakukan.
Baca juga: Haji Batal Lagi, Travel Umrah Haji Jajal Usaha Lain untuk Bertahan
Dua di antaranya adalah menurunkan biaya operasional haji dan mendapat kepercayaan dari pemerintah Arab Saudi.
Adapun ia menyampaikannya dalam sesi talk show bertajuk "Menjawab Tantangan
Pandemi COVID-19, Meningkatkan Kualitas Layanan Haji, Umrah, dan Wisata Islami".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.