Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kerajaan Tarumanegara dan Daftar Peninggalannya

Kompas.com - 13/07/2021, 19:17 WIB
Kistin Septiyani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Sumber iPusnas

Penduduk juga telah mengenal fermentasi minuman. Makanan pokok yang dikonsumsi masyarakat berupa beras, daging, serta buah-buahan.

Baca juga: Kerajaan Tarumanegara: Raja-raja, Puncak Kejayaan, dan Peninggalan

Sapi merupakan hewan ternak utama kala itu. Bahkan, hewan tersebut juga menjadi perantara yang menghubungkan Kerajaan tarumanegara dengan kerajaan lain.

Meski bahasa Sansekerta dan aksara Palawa telah dipergunakan oleh masyarakat, namun menurut bangsa Cina, ada bahasa lain yang juga berkembang di Tarumanegara, yaitu Bahasa Kwun Lun.

Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara

Kerjaan Tarumanegara runtuh setelah adanya Kerajaan Sriwijaya. Pada tahun 686, Raja Dapunta Hyang Salendra berhasil merebut mengambil alih Tarumanegara.

Keruntuhan Tarumanegara ini tercatat dalam Prasasti Kedukan bukit yang ditemukan di dekat Palembang.

Dalam prasasti tersebut, dikatakan bahwa Raja Sriwijaya berangkat ke Tanah Jawa membawa 2.000 pasukan untuk menyerbu beberapa kerajaan yang ada di sana.

Keberhasilan sang raja membuat Palembang menjadi bandar pelabuhan terbesar di Sumatera pada masa itu.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Tarumanegara

Peninggalan sejarah Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara meninggalkan banyak peninggalan. Beberapa di antaranya berupa prasasti dan arca.

Berikut ini adalah sederet peninggalan sejarah Tarumanegara yang masih bisa dijumpai hingga saat ini.

1. Prasasti Ciaruteun

Prasasti ini ditemukan di pinggir Sungai Ciaruteun, dekat Muara Cisadane. Bagian atas prasasti ini dihiasi lukisan laba-laba dan jejak kaki.

Prasasti Ciaruteun berisi puisi empat baris dengan delapan suku kata di setiap baitnya.

2. Prasasti Pasir Koleangkak

Berbeda dengan Prasasti Ciaruteun yang ditemukan di dekat sungai, Prasasti Pasir Koleangkak ditemukan di daerah bukit, yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Bogor.

Prasasti ini menceritakan tentang keagungan salah satu raja Tarumanegara, yakni Raja Purnawarman. Sang raja digambarkan sebagai sosok yang gagah, mengagumkan, dan jujur.

Baca juga: Sejarah Banjir Jakarta dari Zaman Tarumanegara hingga Hindia Belanda

3. Prasasti Kebonkopi

Prasasti ini ditemukan di Kampung Muara Hilir, Cibungbulang. Prasasti Kebonkopi mengisahkan tentang dua telapak gajah yang diibaratkan sebagai tapak kaki gajah Airawata. Gajah tersebut dikatakan sebagai penguasa Tarumanegara yang agung.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber iPusnas
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com