Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virtual Tour Wisata Gunungkidul dan Bantul Kurang Diminati

Kompas.com - 15/07/2021, 16:16 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak daerah yang memiliki tempat wisata untuk menggelar virtual tour selama PPKM darurat.

Menanggapi hal itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pernah menggelar virtual tour.

Namun, ternyata peminatnya virtual tour sedikit dan hal itu membuat Dispar Gunungkidul tidak menggelar virtual tour lagi.

Baca juga: Menparekraf Soroti Vaksinasi Covid-19 di Tempat Wisata Gunungkidul

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sumkono mengatakan, pihaknya pernah menggelar virtual tour pernah dilakukan saat awal pandemi 2020.

Saat itu, pihaknya menggelar virtual tour di kawasan gunung Api Purba Nglanggeran dan beberapa geosite di Gunung Sewu.

"Saat awal pandemi sudah kita lakukan," kata Harry kepada Kompas.com melalui sambungan telpon, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Pelaku Wisata di Gunungkidul dan Bantul Belum Dapat Bantuan, Pemkab Siapkan Program Vaksinasi Massal

Ia melanjutkan, waktu itu pihaknya memutarkan video dan foto disertai narasi melalui aplikasi. Peserta bisa diajak mengunjungi tempat wisata sambil diterangkan seputar tempat itu. Saat itu yang geopark gratis, tetapi tetap sepi peminat.

"Sepi. Segmented yang minat hanya kalangan tertentu," sambung dia.

Untuk itu, Dispar Gunungkidul belum ada rencana membuat virtual tour lagi selama PPKM Darurat. Selain sepi, tidak ada perputaran ekonomi di kawasan wisata karena pengunjung tidak datang langsung.

Virtual tour wisata Bantul juga sepi peminat

Sementara itu, Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dispar Kabupaten Bantul Markus Purnomo Adi mengatakan bahwa dari pengalaman beberapa lokasi wisata yang menggelar virtual tour, memang sepi peminat.

Selain itu pihaknya menilai ruh antara wisata langsung dan wisata secara virtual sangatlah berbeda.

Ilustrasi pantai - Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul, Yogyakarta (Shutterstock/Peter Gueth).Shutterstock/Peter Gueth Ilustrasi pantai - Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul, Yogyakarta (Shutterstock/Peter Gueth).

 

Hal itulah yang menjadi salah satu alasan pihaknya tidak menggelar virtual tour selama PPKM Darurat ini.

Untuk itu, Dispar Bantul tetap memilih cara promosi tempat wisata melalui media sosial hingga media mainstream.

Baca juga: Tempat Wisata Kembali Ditutup, Pelaku Wisata di Bantul Diminta Legowo

 

Menurutnya, cara tersebut terbukti masih ampuh untuk menggaet wisatawan untuk datang berwisata ke Bantul.

"Tujuan dari promosi yang kami lakukan adalah mengingatkan kembali kalau di Bantul banyak obyek wisata yang bisa dikunjungi setelah PPKM darurat ini selesai. Kami juga selipkan pesan, selama PPKM darurat untuk menunda kegiatan wisata," kata Markus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com