Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Mewujudkan Mimpi Stik Tempoyak Menjadi Penganan Khas Jambi

Kompas.com - 15/07/2021, 18:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pertanyaan dilanjutkan mengenai oleh-oleh penganan khas Jambi. Sang sopir bertambah bingung lagi. "Jambi bukan daerah wisata," katanya. "Orang datang ke sini untuk urusan dagang, bukan tamasya."

Mobilitas karena dorongan ekonomi yang tinggi mendorong pergerakan manusia antar provinsi demikian kencang. Makin banyak orang dari luar daerah mengunjungi Jambi untuk berbagai keperluan. Pariwisata memang bukan andalan Jambi. Kekayaan alam seperti hasil perkebunan kelapa sawit dan karet menjadi andalan Jambi.

Kondisi itu tentu tidak dapat diabaikan. Wisatawan akan datang walau tujuan semula adalah berbisnis atau tugas kantor. Tempat-tempat wisata akan dicari di sela-sela kunjungan dan oleh-oleh akan menjadi incaran untuk dibawa pulang. Peluang ini yang ditangkap oleh Ibu Thiur, demikian ia biasa dipanggil.

Stik tempoyak

Stik Tempoyak Cap Cus, begitu nama yang diberikan. Awalnya hadir dalam sebuah pameran UMKM di sebuah hotel di Jambi. Dengan kemasan sederhana, stik tempoyak ini menyedot perhatian pengunjung pameran.

Dibanding dengan UMKM lain di Provinsi Jambi yang bergerak di bidang kuliner, kinerja Stik Tempoyak Cap Cus, relatif lebih baik. Ibu Thiur memiliki pengetahuan, pengalaman dan kemauan yang cukup mumpuni untuk menjalankan bisnis kuliner stik tempoyak, sehingga masih tetap eksis hingga kini.

Ketika masih dijual dalam kemasan yang sederhana, Ibu Thiur secara aktif memasarkan stik tempoyak ke berbagai tempat di Jambi, terutama yang ditujukan bagi para wisatawan nusantara yang berkunjung. Dia juga aktif mengikuti berbagai pameran UMKM Jambi yang saat itu sering diselenggarakan.

Awalnya memang tidak mudah bagi orang untuk menerima tempoyak dibuat dalam versi stik atau kudapan ringan karena tempoyak biasa dimakan sebagai lauk pauk. Namun dengan kemauan yang kuat untuk memperkenalkan stik tempoyak sebagai oleh-oleh khas Jambi kepada wisatawan yang datang, usaha itu telah menampakkan hasil.

Popularitas stik tempoyak yang diberi brand Stik Tempoyak Cap Cus, mulai terbangun. Sejumlah wisatawan yang mengunjungi Jambi mulai menjadikan Stik Tempoyak Cap Cus sebagai "bawaan" wajib dari Jambi.

Baca juga: Sambal Durian? Nikmatnya Makan Gorengan Dicocol Sambel Tempoyak

Sayang kondisi itu tidak bertahan lama karena pandemi melanda Indonesia sejak Maret 2020. Pergerakan orang dibatasi termasuk kunjungan antar provinsi yang akhirnya juga menekan kunjungan wisatawan ke Jambi.

Penjualan Stik Tempoyak Cap Cus pun menurun drastis. Tidak banyak orang yang mengunjungi pusat oleh-oleh. Padahal sebagian besar penjualan stik tempoyak berasal dari pusat oleh-oleh.

Memang, stik tempoyak ini juga dijual di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia, namun penjualan melalui marketplace berbeda dengan di pusat oleh-oleh. Di pusat oleh-oleh wisatawan dengan mudah melihat secara langsung stik tempoyak yang dimaksud, dan percaya bahwa brand Stik Tempoyak Cap Cus memiliki kualitas yang bagus.

Berbeda dengan marketplace. Orang yang hendak membeli semestinya telah memiliki pengetahuan dan pengalaman terhadap Stik Tempoyak Cap Cus. Jika tidak, kecil kemungkinan terjadi transaksi.

Penjualan melalui marketplace telah membuka pasar baru bagi Ibu Thiur. Tidak cuma bagi orang yang telah mengenal Stik Tempoyak Cap Cus tetapi juga bagi orang yang ingin mencicipi kudapan ringan khas Jambi. Di sini peran pengemasan produk menjadi begitu penting.

Peran kemasan dalam pemasaran

Awalnya Stik Tempoyak Cap Cus dikemas begitu sederhana dalam dua versi yaitu kemasan plastik tertutup dan kemasan transparan. Tidak ada masalah berarti dalam penjualan secara offline di pusat oleh-oleh di Jambi.

Lain cerita dengan penjualan secara online, karena tampilan di layar gadget, laptop atau komputer, terlihat sederhana dan kurang eye-catching. Kemasan lama tidak buruk tetapi menjadi kurang "menarik perhatian" ketika tersaji secara online, tidak melihat secara langsung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com