Skenario saat ini telah mengubah desain kemasan tidak hanya untuk melindungi barang dagangan dari kemungkinan bahaya tetapi juga untuk mendorong pembelian. Dengan kata lain, beberapa konsumen memilih produk berdasarkan desain kemasan.
Setelah melalui diskusi panjang dengan Ibu Thiur mengenai kemasan yang sesuai untuk Stik Tempoyak Cap Cus, tim mendesain kemasan baru.
Tampilan depan kemasan tampak lebih "segar" dengan pemilihan warna kuning sehingga lebih menarik perhatian konsumen. Pada bagian atas terdapat tiga aspek penting yaitu logo sertifikasi halal MUI, pernyataan "oleh-oleh khas Jambi" dan logo "100% Indonesia". Di tengah-tengah terdapat gambar siluet Ibu Thiur dengan tulisan "Cap Cus". Ini untuk mengingatkan bahwa pemilik usaha ini adalah seorang wanita.
Tulisan "Stik Tempoyak" menjadi sajian utama karena telah dikenal oleh banyak orang, dengan menambahkan keterangan rasa, kentang atau ubi ungu, selain tentu saja keterangan berat bersih (netto).
Tampilan belakang kemasan baru menampilkan komposisi bahan yang digunakan, yaitu: tapioka, mentega, gula, garam, cabe dan tempoyak. Tampilan siluet Ibu Thiur kembali dihadirkan dengan menambahkan keterangan nomor layanan pelanggan yang dapat dihubungi. Ini langkah maju bagi Ibu Thiur karena telah menempatkan pelanggannya sebagai bagian penting dari keberadaan Stik Tempoyak Cap Cus.
Kemasan baru dengan tampilan lebih segar diharapkan dapat mendorong penjualan Stik Tempoyak Cap Cus, baik online maupun offline, lebih optimal lagi.
Fungsi-fungsi kemasan seperti yang dikemukakan Kotler dan Keller (2012:347), yaitu mengidentifikasi brand, menyampaikan informasi deskriptif dan persuasif, memfasilitasi transportasi dan proteksi produk, membantu penyimpanan di rumah, dan membantu konsumsi produk, diharapkan dapat terpenuhi.
Hal ini juga sejalan dengan pandangan Javed & Javed (2015) bahwa pengemasan produk adalah bagian dari cara mengomunikasikan produk.
Upaya memperbaiki kemasan hanyalah bagian kecil dari jalan panjang yang mesti dilalui Stik Tempoyak Cap Cus mewujudkan mimpi menjadi penganan khas yang dicari-cari wisatawan saat berkunjung ke Jambi. Dan jalan itu mulai terbentang di depan mata...
Frangky Selamat dan Hetty Karunia Tunjungsari
Dosen tetap Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Tarumanagara
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.