“Peunajoh awak awai (makanan orang masa lalu). Ini kekuatan kami. Sehingga orang suka datang kemari,” katanya.
Di kafe itu, Nazli bersama delapan karyawannya buka hingga malam hari.
“Empat pekerja untuk pagi sampai sore, sisanya buat malam. Jadi total delapan pekerja sekarang ini,” ujarnya.
Dia optimis kafe miliknya mampu bersaing dengan aneka kafe lain yang berkonsep Instagramable. Kafe ini, katanya, malah menjadi buruan masyarakat untuk berfoto.
“Mereka rindu masa lalu. Dan, kita menyediakan itu,” sebutnya.
Salah seorang warga Lhokseumawe, Syukurdi, mengatakan bahwa dia datang bersama keluarganya setelah kafe itu menjadi buah bibir di media sosial. Banyak foto selebgram di kafe itu yang tampil di linimasa beragam media sosial.
“Jadi penasaran juga. Maka saya khusus datang kemari,” katanya.
Menurutnya, harga makanan terbilang masih terjangkau. Ia juga mengapresiasi konsep kafe itu. Namun, dia menyarankan agar lahan parkir lebih luas, sehingga mudah memarkirkan kendaraan roda empat.
Baca juga: PPI Peudada Jadi Daya Tarik Wisatawan di Bireuen
“Ini menjadi kekuatan kafe ini. Konsep penganan masa lalu. Saya pikir, ini akan menarik buat semua orang,” pungkasnya.
Nah, penasaran akan masa lalu masyarakat Aceh, silakan berkunjung ke kafe itu jika melintas di provinsi paling ujung Pulau Sumatera itu. Selamat mencoba.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.