ACEH TAMIANG, KOMPAS.com - Jalan lintas lurus Medan-Banda Aceh, tepatnya di Desa Karang Baru, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang bukan sekadar jalan lintas saja.
Ternyata, pengendara juga dapat membeli oleh-oleh di jalan lintas nasional yang nyaris tak pernah sepi ini. Oleh-oleh itu adalah Durian Sukarami.
Saat melihat ke kanan-kiri jalan yang ditumbuhi aneka pepohonan, ada beberapa pedagang durian. Jarak satu pedagang dengan lainnya tidaklah jauh, hanya sepelemparan batu.
Baca juga: Tak Miliki Izin, Pemerintah Tutup Obyek Wisata Pioneer Camp Aceh
Salah satu pedagang bernama Sutrisno. Dua keranjang durian berada di sampingnya. Dirinya dengan alas seadanya. Tumpukan diatur sedemikian rupa.
“Belum terlalu banyak durian jatuh sekarang di Sukarami (Sukaramai II). Maka, harganya masih agak mahal,” kata Sutrisno, Minggu (18/7/2021).
Ia melanjutkan, masyarkaat setempat sering menyebut durian itu Sukarami. Padahal, nama resmi desa itu Sukaramai II, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang.
Tempat ini termasuk desa pedalaman di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara.
Namun, sambung Sutrisno, durian Sukarami sudah sejak lama tersohor. Rasanya gurih, harum dan legit.
Pedagang di sana tetap menyediakan diri potensi durian busuk atau tawar. Apalagi, durian masih belum merata jatuh saat ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.