Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.831 Desa Wisata Diharap MeMotivasi Desa Lain Untuk Berkembang

Kompas.com - 18/07/2021, 19:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Sebanyak 1.831 desa wisata telah mendaftarkan diri dalam lomba yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bertajuk “Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021” atau ADWI.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap 1.831 desa tersebut dapat menjadi big brother puluhan ribu desa lainnya di Indonesia untuk berkembang.

“Selama ini, teman-teman di Kemendesa berjuang untuk mengangkat desa-desa yang ada di Insonesia, jumlahnya 75.000-an,” ujar dia.

Baca juga: Samosir Punya 47 Desa Wisata, Seperti Apa Rencana Ke Depannya?

Pernyataan itu sandiaga sampaikan dalam konferensi pers virtual bertajuk “Opening Bimtek dan Workshop Online ADWI 2021-Zona C (DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali)” pada Minggu (18/7/2021).

“Dengan desa wisata yang 1.800 ini, saya lihat satu fenomena baru. Desa wisata ini bisa menjadi big brother dari desa-desa lain untuk mengangkat desa-desa ini agar mereka memiliki 3C. Commitment, Competent, dan Champion,” sambung Sandiaga.

Menurut dia, terciptanya hal tersebut dapat membuat dan memastikan desa wisata menjadi episentrum dari pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia ke depannya.

Desa wisata yang termotivasi

Sandiaga mengatakan, pihaknya tengah mengerahkan semuanya untuk desa wisata. Sebab, pandemi memaksa mereka meningkatkan keterampilan, kolaborasi, dan inovasi agar desa wisata bisa menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi.

Menurut dia, jumlah peserta yang mengikuti lomba ini menunjukkan semangat dari masyarakat, terutama para pengelola desa wisata yang sekarang sangat termotivasi.

Pengelola Desa Wisata Citorek yang lokasinya di Kabupaten Lebak, Banten bernama Firman Gempur Amir turut hadir dalam konferensi pers virtual tersebut.

Homestay di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Karangrejo, Borobudur.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Homestay di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Karangrejo, Borobudur.

Dia mengungkapkan, tujuannya mengikutsertakan desa wisatanya dalam lomba Kemenparekraf adalah untuk memotivasi diri, dan agar masyarakat setempat paham akan apa itu pariwisata.

“Yang penting kita belajar plus praktiknya. Kalau menunggu siap, mungkin lama. Tapi kita coba ceburkan dulu masyarakatnya (ke lomba), baru mereka akan tahu seperti apa,” ujar Firman.

Baca juga: Sejarah Desa Wisata Candirejo Magelang, Dulu Termasuk Desa Miskin

Dirinya melanjutkan bahwa dengan hadirnya Desa Wisata Citorek di lomba tersebut, pihaknya bisa menjadi pemicu motivasi untuk menjaga budaya, adat, tradisi, serta kearifan lokal masyarakat setempat.

“Sudah saatnya berpihak ke desa wisata agar bukan Indonesia membangun desa wisata, tetapi desa wisata membangun Indonesia,” kata Sandiaga.

“Kita yakin sebentar lagi bisa mengatasi pandemi, dan mudah-mudahan Indonesia kembali menjadi negara yang menjadi tujuan pariwisata kelas dunia dengan fokus ada di desa wisata,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com