KOMPAS.com – Olimpiade dan Paralimpiade 2020 merupakan ajang olahraga internasional bergengsi yang tahun ini diselenggarakan di Jepang.
Adapun, mengutip Kompas.com, Sabtu (17/7/2021), Negeri Sakura sempat menjadi tuan rumah pesta olahraga tersebut pada 1964.
Pesta olahraga ini diikuti oleh para atlet dari banyak negara di dunia. Untuk Indonesia sendiri, menurut Kompas.com, Kamis (30/6/2021), Tanah Air mengirim 28 atlet yang akan mewakili Nusantara di sana.
Baca juga: Jepang Jual Oleh-oleh Olimpiade Tokyo 2020 Lewat Mesin Penjual Otomatis
Sembari menunggu Olimpiade Tokyo 2020 diselenggarakan untuk memberi dukungan kepada para atlet nasional, kamu bisa habiskan waktu untuk membaca sejumlah fakta menarik seputar Olimpiade tersebut.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Kompas.com rangkum beragam fakta menarik seputar Olimpiade Tokyo 2020 dari berbagai sumber, Senin (19/7/2021):
Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 awalnya hendak digelar pada musim panas tahun lalu. Kendati demikian, acara tersebut ditunda karena pandemi Covid-19.
Melansir Kompas.com, Rabu (23/6/2021), acara olahraga tersebut akan digelar pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
Sedangkan, Paralimpiade Tokyo 2020 akan diadakan pada 24 Agustus-5 September 2021.
Maskot merupakan salah satu hal penting yang kerap hadir dalam pertandingan olahraga internasional, termasuk Olimpiade Tokyo 2020.
Untuk acara olahraga nanti, pihak penyelenggara memperkenalkan sebuah maskot bernama Miraitowa yang namanya memiliki arti tersendiri.
Baca juga: Jepang Larang Turis Asing Datang ke Olimpiade Tokyo 2021
Adapun, Miraitowa terdiri dari dua kata dalam Bahasa Jepang yakni “mirai” yang artinya masa depan, dan “towa” yang artinya keabadian.
Nama Miraitowa tersebut dikatakan mewakili harapan bahwa Olimpiade Tokyo 2020 akan membawa masa depan harapan abadi di hati semua orang di seluruh dunia.
Situs web Olimpiade Tokyo 2020 menyampaikan olimpiade kali ini memperkenalkan lima cabang olahraga (cabor) baru yang terdiri dari skateboarding, karate, baseball/softball, selancar, dan panjat dinding.
Melansir Kompas.com, Sabtu (17/7/2021), tuan rumah ajang olahraga ini berambisi untuk meraih medali emas pada cabor skateboarding dan panjat dinding selain medali dari cabor lain.
Jepang sempat menjadi tuan rumah Olimpiade pada 1964. Tahun tersebut juga merupakan pertama kalinya Judo dipertandingkan di pesta olahraga multicabang terbesar di dunia.
Baca juga: Jelang Olimpiade Tokyo, AS Malah Imbau Warganya Tidak Pergi ke Jepang
Adapun, Judo yang awalnya dikenal dengan Jujutsu merupakan seni bertahan dan menyerang dengan menggunakan tangan kosong atau senjata pendek.
Melansir Weforum.org, Tokyo memasuki status darurat pada Senin (12/7/2021)—tepatnya seminggu setelah penonton domestik dilarang dari hampir semua tempat.
Adapun, pelarangan dilakukan di tengah kekhawatiran publik yang meluas akibat potensi penyebaran Covid-19.
“Kami meminta masyarakat untuk mendukung para atlet dari rumah,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato, mengutip Weforum.org.
Baca juga: Ada Kafe Tersembunyi di Tokyo, Penggemar Nintendo Wajib Berkunjung
Larangan tersebut muncul setelah sebelumnya Jepang melarang penonton internasional untuk memasuki negaranya terkait Olimpiade.
Tahun ini, menurut situs web Olimpiade Tokyo 2020, sebanyak 33 olahraga (sports) dan 46 cabang olahraga (disciplines) akan dilombakan untuk memenangkan 339 medali di 42 tempat di seluruh Jepang.
Sebanyak 11.500 atlet berpartisipasi dalam Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020. Persentase berdasarkan gender dibagi menjadi 51 persen pria dan 49 persen wanita.
Sebanyak 62 persen pemilih di Jepang yang disurvei pada 21 Juni memilih agar Tokyo 2020 ditunda atau dibatalkan. Sementara 34 persen pemilih berpendapat bahwa perhelatan olahraga tersebut harus dilanjutkan.
Namun, persentase pemilih yang mendukung Tokyo 2020 digelar tahun ini meningkat sebanyak 14 persen.
Baca juga: Manga Demon Slayer Jadi Tema Roller Coaster VR di Jepang
Mengutip EconoTimes, seluruh medali yang digunakan dalam Tokyo 2020 terbuat dari perangkat elektronik yang telah didaur ulang.
Warga Jepang didorong untuk mendonasikan barang elektronik yang tidak diinginkan seperti ponsel dan laptop.
Sebanyak 78.000 ton perangkat elektronik yang terkumpul menghasilkan 70 pon emas, 7.716 perak, dan 4.860 perunggu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.000 medali pun telah dihasilkan.
Baca juga: Kafe Micro Pig Pertama di Jepang, Pengunjung Bisa Berinteraksi dengan Babi Mini
Obor Olimpiade yang digunakan dalam Tokyo 2020 dirancang dalam bentuk bunga sakura, bunga yang sangat digemari warga Jepang.
Tidak hanya itu, mereka juga terbuat dari aluminium dari Fukushima yang telah didaur ulang. Adapun, Fukushima merupakan tempat yang signifikan.
Sebab pada 2011, gempa yang terjadi di sana memicu adanya kecelakaan pembakit listrik bertenaga nuklir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.