Adapun Sandiaga sendiri tidak akan berangkat dan akan mengikuti kegiatannya secara hybrid.
Menurutnya, Amerika berpotensi sebagai tempat untuk mempromosikan bumbu dan rempah Indonesia.
Negara tersebut dinilai sebagai salah satu negara yang perekonomiannya sudah kembali bergerak di tengah pandemi Covid-19.
Sementara itu, terkait New York, kota tersebut dikatakan memiliki peluang paling besar. Sebab, terdapat 100-150 restoran Indonesia yang bisa berpartisipasi dalam program 4.000 restoran di ISUTW.
Baca juga: Ada Wisata Vaksin di Amerika Serikat, Bisa Diterapkan di Bali?
“Amerika potensinya besar karena populasinya besar dan daya belinya juga sudah kembali, jadi baik untuk ekspor rempah-rempah maupun untuk promosi karena kita akan gunakan restoran-restoran ini sebagai pengumpan dari potensi-potensi pariwisata dan produk ekonomi kreatif lain yang dimiliki bangsa ini,” ujar Sandiaga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.