Sandiaga mengatakan bahwa kunjungan kerja tersebut merupakan instruksi dari Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Pihaknya juga sudah mengantongi izin dari Presiden Joko Widodo dan Sekretariat Negara.
Dalam Weekly Press Briefing, ia menegaskan bahwa kunjungan kerja ke AS tersebut tidak bisa ditunda. Sebab, banyak pelaku ekonomi kreatif yang bergantung pada program itu.
“Pertama, it’s our choice (itu pilihan kami) mau tunda apa enggak tapi pasarnya di sana dan saya harus membela 20 juta masyarakat pelaku ekonomi kreatif yang sekarang sedang mengalami tekanan. Mereka membutuhkan pasar di luar negeri, mereka membutuhkan pemerintah hadir, mereka mengharapkan bahwa selama pandemi terbukalah peluang-peluang yang selama ini tidak hadir,” jelasnya.
Baca juga: Sejarah Rempah di Indonesia, Ada Pengaruh dari India, Spanyol, dan Portugis
Ia juga dihadapkan pada dua pilihan, yakni ditunda atau tetap berjalan dengan melakukan adaptasi. Ia memilih pilihan kedua untuk memastikan pemulihan ekonomi tidak tertunda.
PPKM Darurat memberikan suatu tekanan bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, namun tidak boleh menyurutkan semangat dan persiapan.
“Penundaan tidak menjadi opsi karena the show must go on (kegiatan harus tetap berlangsung). Saya yakin the show must go on,” katanya.
Adapun, terkait rasa sense of crisis yang diucapkan Presiden, pihaknya telah meningkatkan partisipasi untuk menurunkan angka kasus Covid-19 dengan mengubah destinasi-destinasi wisata menjadi sentra vaksinasi.
Baca juga: Startup Kuliner Akan Difasilitasi di Indonesia Spice Up The World
ISUTW adalah program kolosal berkonsep Indonesia incorporated yang berlangsung hingga tahun 2024.
Program ini melibatkan banyak pihak, termasuk pemerintah pusat serta daerah, pengusaha, akademisi, komunitas, dan media.
Selain mendorong hadirnya kuliner Indonesia di mancanegara, program ini juga menargetkan adanya 4.000 restoran Indonesia di luar negeri dan meningkatkan nilai ekspor bumbu dan rempah-rempah menjadi 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.