Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Wisata ke Luar Angkasa? Siapkan Fisik dan Uang Minimal Rp 2 Miliar

Kompas.com - 22/07/2021, 07:31 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com – Wisata ke luar angkasa untuk masyarakat sipil bukan lagi impian belaka.

Pada 11 Juli 2021, roket VSS Unity dari Virgin Galactic memberangkatkan penemunya, Sir Richard Branson, ke luar angkasa.

Richard dan seluruh kru di dalamnya melakukan serangkaian tes di kabin, termasuk mengevaluasi kabin untuk kustomer, tampilan bumi dari luar angkasa, dan efektivitas program latihan lima hari sebelum keberangkatan di Spaceport America, Amerika Serikat (AS).

Melansir dari Forbes, VSS Unity terbang ke titik yang dianggap warga AS sebagai titik awal luar angkasa pada jarak 80 kilometer (km). Namun, sebagian besar orang menganggap Kármán Line (Garis Kármán) pada jarak 100 km sebagai titik awal luar angkasa yang resmi.

Baca juga: 7 Oleh-oleh Khas Rusia, dari Selendang sampai Makanan Luar Angkasa

Sementara itu, pada 20 Juli 2021, pendiri Amazon Jeff Bezos bersama empat orang lainnya sukses berwisata ke luar angkasa selama 10 menit 10 detik. Mengutip dari Kompas.com, mereka menaiki roket New Shepard dari Blue Origin dan mencapai Garis Kármán tersebut.

Berkaca dari dua pengalaman itu serta kemajuan teknologi, diramalkan program wisata luar angkasa bisa jadi kenyataan di tahun 2022.

Apabila berminat untuk menjalani wisata ke luar angkasa, berikut hal-hal yang perlu diketahui:

Siap-siap rogoh kocek dalam-dalam

Roket New Shepard yang digunakan dalam misi Blue Origin. Roket ini akhirnya sukses membawa bos Amazon, Jeff Bezos dan tiga warga sipil ke luar angkasa. Ini adalah misi perdana penerbangan wisata luar angkasa.BLUE ORIGIN via SPACE Roket New Shepard yang digunakan dalam misi Blue Origin. Roket ini akhirnya sukses membawa bos Amazon, Jeff Bezos dan tiga warga sipil ke luar angkasa. Ini adalah misi perdana penerbangan wisata luar angkasa.

Wisata ke luar angkasa dibuka untuk siapa saja asalkan mereka memiliki uang yang cukup.

Perusahaan Virgin Galactic, Blue Origin, SpaceX, dan Space Adventures menawarkan penerbangan komersil ke luar angkasa dengan beragam misi. Adapun beberapa misinya adalah mengelilingi bumi atau mengunjungi International Space Station (Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS).

Lantas, berapa harga yang harus dibayar untuk ke luar angkasa?

Di tahun 2020, Virgin Galactic memulai inisiatif One Small Step untuk siapapun yang ingin mendapat tiket Virgin Galactic ketika penjualan dibuka kembali tahun 2021.

CNBC melaporkan, inisatif tersebut mewajibkan peserta untuk membayar deposit sebanyak 1.000 dolar AS (sekitar Rp 14 juta) yang dapat dikembalikan secara penuh.

Sejauh ini, menurut Forbes, perusahaan tersebut melaporkan adanya 600 reservasi aktif dan tiap tiketnya dijual antara 200.000 - 250.000 dolar AS (sekitar Rp 2,9 – Rp 3,6 miliar).

Sementara, untuk Blue Origin, salah satu peserta yang ikut wisata luar angkasa pada 20 Juli 2021 lalu membayar 28 juta dolar AS (sekitar Rp 407 miliar) saat pelelangan amal.

Baca juga: Ludes dalam 2,5 Menit, Apa Itu Penerbangan Supermoon Qantas?

Siapkan fisik dan mental

Tampilan salah satu bagian VSS Unity di luar angkasa.Dok. Virgin Galactic Tampilan salah satu bagian VSS Unity di luar angkasa.

Jika calon penumpang sudah menyiapkan biaya dan melakukan registrasi untuk waiting list di situs web perusahaan luar angkasa pilihan, mereka tetap harus menyiapkan fisik dan mental.

Mantan astronot NASA Scott Parazynski mengatakan, perjalanan ke luar angkasa merupakan pengalaman hidup yang cukup signifikan.

Oleh karena itu, kesehatan fisik dan mental dapat membantu lantaran mereka akan mengalami hal-hal baru selama perjalanan.

“Semakin Anda terlibat dalam pengalaman tersebut, semakin kuat Anda akan mengingatnya – pengalaman tersebut akan lebih berdampak untuk Anda,” kata Scott, melalui Travel and Leisure.

Baca juga: Mau Lihat Penampakan Stasiun Luar Angkasa? Cek Dulu Lokasinya

Penumpang akan merasa pusing

Ketiadaan gravitasi di luar angkasa akan berdampak pada fungsi tubuh manusia. Maka, para penumpang mungkin akan merasa pusing dan mual lantaran tidak ada gravitasi yang menarik cairan tubuh ke kaki.

“Sehingga Anda akan bisa merasakan langsung seluruh cairan naik hingga ke tubuh bagian atas. Rasanya seperti berdiri di atas kepala,” kata salah satu mantan astronot NASA, Leroy Chiao.

Kendati demikian, adrenalin dan antusiasme penumpang umumnya dapat sedikit meredakan efek samping tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com