Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTB Tengah Siapkan Zona Hijau Pariwisata

Kompas.com - 23/07/2021, 19:42 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Yusron Hadi mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan Zona Hijau Pariwisata di provinsi tersebut. 

“Kita tengah menyiapkan wisata zona hijau yang aman untuk dikunjungi pada masa pandemi ini,” tuturnya, Jumat (23/7/2021).

Adapun, kawasan wisata dalam zona hijau tersebut menurutnya relatif lebih aman untuk dikunjungi lantaran di wilayah itu tidak ditemukan kasus Covid-19.

Untuk diketahui, saat ini NTB sedang mempromosikan lima daerah dalam Zona Hijau Pariwisata yakni Mandalika, Senggigi-Gili Tramena, Sembalun, Moyo, dan Tambora.

Baca juga: PPKM Darurat, Tempat Wisata di Kota Mataram Tutup

Yusron menuturkan, penetapan daerah-daerah tersebut sebagai zona aman untuk berwisata—selain nol kasus Covid-19—adalah karena di daerah itu tidak padat penduduk.

“Dan tentu saja sudah menerapkan protokol kesehatan seperti CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability), dan pelaku wisatanya sudah divaksin Covid-19. Dan pergerakan keluar masuk pengunjung lebih mudah terpantau,” jelas dia.

Sebagai contoh untuk Tiga Gili, Yusron mengatakan bahwa pintu masuknya hanya lewat Bangsal dan Senggigi sehingga pergerakan orang mudah untuk dipantau.

Perluasan zona hijau mengarah ke daerah bernuansa alam

Ilustrasi Gili Trawangan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Gili Trawangan.

Saat ini, penetapan Zona Hijau Pariwisata tersebut masih menunggu finalisasi payung hukum. Namun, Yusron mengungkapkan, pihaknya memiliki rencana untuk memperluas daerah yang masuk dalam zona tersebut.

Selain dilihat dari kasus Covid-19 yang ada pada suatu daerah, penerapan protokol kesehatan CHSE, dan pelaku wisata yang sudah divaksin, pertimbangan lain dalam perluasan zona adalah daya tarik wisata yang ditawarkan.

“Tren sekarang, orang lebih ke alam. Kalau dikembangkan, orientasinya untuk sementara ini akan mengarah ke situ (ke alam),” ucapnya.

Baca juga: Wisatawan Pemetik Edelweis di TN Gunung RInjani Kena Blacklist 2 Tahun

Untuk diketahui, Gili Tramena atau Tiga Gili terdiri dari Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Ketiganya terkenal akan wisata alamnya yang memungkinkan wisatawan menikmati hamparan laut nan luas.

Kegiatan wisata alamnya pun beragam. Mulai dari berjalan-jalan santai di tepi pantai, berenang, hingga menikmati ekosistem bawah laut khas Tiga Gili.

Sementara itu, Sembalun menawarkan keindahan Gunung Rinjani yang mana masing-masing jalur pendakiannya menawarkan pemandangan yang apik seperti jalur Torean.

Pelaku wisata di NTB minta penetapan zona hijau

Sebelumnya, para pelaku usaha pariwisata di NTB meminta Pemprov NTB segera menetapkan Zona Hijau Pariwisata ketimbang melakukan sistem buka tutup destinasi wisata.

Melansir Kompas.com, Kamis (20/5/2021), mereka menilai kebijakan tersebut bukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalah pariwisata NTB selama pandemi Covid-19.

“Kami rasa hal itu kiranya tidak terlalu baik untuk kebijakan, kami usulkan lebih baik buat suatu pemetaan terhadap destinasi wisata,” kata salah seorang perwakilan Forum Mahasiswa Pariwisata NTB dalam virtual media gathering, Rabu (19/5/2021).

Baca juga: 5 Aktivitas Seru di Sembalun, Lombok Usai Main Paralayang

Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah yang turut hadir mengatakan, hanya destinasi wisata yang berada dalam zona hijau saja yang boleh dibuka.

Kendati demikian, pada saat itu daerah-daerah di NTB belum ada yang tercatat sebagai zona hijau. Misalnya adalah Lombok Barat dan Mataram yang masuk zona oranye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com