Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Cegah Seks Bebas, Ini 4 Fakta Ranjang Kardus Olimpiade Tokyo 2020

Kompas.com - 24/07/2021, 16:04 WIB
Kistin Septiyani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perhelatan akbar Olimpiade Tokyo 2020 secara resmi dibuka ada Jumat (23/7/2021). Ajang olahraga yang digelar di Tokyo, Jepang ini menarik banyak perhatian masyarakat dunia.

Salah satu hal unik yang belum lama ini menjadi perbincangan hangat adalah ranjang kardus untuk para atlet di Olympic Village.

Berikut ini adalah sejumlah fakta menarik tentang ranjang kardus tersebut yang telah dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber.

Baca juga: Intip Fasilitas The Olympic Village, Rumah Atlet selama Olimpiade Tokyo 2020

1. Ranjang yang terbuat dari kardus

Ranjang unik yang disediakan pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 untuk para atlet terbuat dari kardus. Hal inilah yang menjadi perbincangan hangat warganet di media sosial.

Mengutip espn.com, ranjang tersebut didesain salah satu perusahaan seprai dan selimut asal Jepang, Airweaves. Ranjang tersebut terbuat dari 18.000 kardus ringan berkualitas tinggi yang dapat menahan beban tubuh para atlet.

Kasur yang digunakan pada tempat tidur tersebut juga didesain secara khusus untuk para atlet. Diperlukan sekitar 8.000 kasur untuk menunjang kenyamanan atlet yang berlomba di Olimpiade Tokyo 2020 ini.

Baca juga: Pesona 4 Lokasi yang Jadi Tempat Pertandingan Olimpiade Tokyo 2020

2. Dapat didaur ulang

Dilansir dari olympics.com, Olympic Village yang menjadi tempat tinggal para atlet selama perlombaan tersebut berlangsung memang memiliki konsep ramah lingkungan dan inovasi berkelanjutan.

Ranjang Kardus Olimpiade Tokyo 2020 DOK. Olympics.comDOK. Olympics.com Ranjang Kardus Olimpiade Tokyo 2020 DOK. Olympics.com

Ranjang kardus ini menjadi salah satu inovasi pihak penyelenggara dalam Olimpiade Tokyo kali ini. Pasalnya semua material dari ranjang kardus ini akan didaur ulang menjadi beragam benda baru setelah Paralympic bulan depan usai.

Kardus yang menjadi kerangka ranjang akan didaur ulang menjadi kertas. Sedangkan matras atau kasurnya akan diubah menjadi bahan plastik.

Baca juga: 10 Fakta Menarik Seputar Olimpiade Tokyo 2020

3. Ranjang pertama dan satu-satunya

Mengutip nytimes.com, Olimpiade Tokyo 2020 menjadi ajang perlombaan olahraga pertama yang menggunakan ranjang kardus untuk para atlet. Hingga saat ini, belum ada ajang olahraga internasional yang menggunakan material renewable sebagai ranjang dalam wisma.

Semua material yang digunakan dalam tempat tidur tersebut memang dapat didaur ulang menjadi produk baru. Ranjang-ranjang tersebut rencananya memang hanya akan digunakan sekali dan didaur ulang usai Paralympic.

Baca juga: Jepang Jual Oleh-oleh Olimpiade Tokyo 2020 Lewat Mesin Penjual Otomatis

4. Anti seks bebas?

Seorang atlet lari jarak jauh dari AS bernama Paul Chelimo disebut sebagai orang pertama yang menyebarkan spekulasi tentang ranjang anti seks bebas di Olimpiade Tokyo 2020.

Melalui akun Twitter pribadinya, Chelimo menyebut ranjang tersebut sengaja dibuat tak cukup kokoh agar para atlet tidak bisa melakukan hal intim selama menginap di wisma. Spekulasi ini pun dengan cepat menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Tempat tidur atlet di Tokyo Olympic Village yang terbuat dari bahan kardusPaul Chelimo Tempat tidur atlet di Tokyo Olympic Village yang terbuat dari bahan kardus

Namun, seorang atlet senam gymnastic asal Irlandia bernama Rhy McClenaghan membuktikan bahwa spekulasi tersebut tidaklah benar. Dalam sebuah video yang diunggah melalui akun Twitter pribadinya, McClenaghan terlihat melompat-lompat di atas ranjang.

Vedeo tersebut menunjukkan bahwa ranjang kardus itu cukup kuat untuk menahan beragam aktivitas dan gerakan kuat sekalipun.

"Ranjang kardus ini sebenarnya jauh lebih kokoh dari ranjang yang kayu atau besi," tutur Airweave, produsen ranjang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com