Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kabuki, Teater Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020

Kompas.com - 25/07/2021, 09:21 WIB
Kistin Septiyani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Opening Ceremony Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung secara meriah di Olympic Stadium pada Jumat (23/7/2021). Pembukaan ajang olahraga ini mengusung tema "United by Emotion".

Sejumlah atraksi dan pertunjukkan pun turut memeriahkan acara tersebut. Salah satunya adalah pertunjukan teater kabuki.

Berikut ini adalah 6 fakta menarik tentang kabuki, teater tradisional yang ditampilkan dalam opening ceremony Olimpiade Tokyo 2020.

Baca juga: Disebut Cegah Seks Bebas, Ini 4 Fakta Ranjang Kardus Olimpiade Tokyo 2020

Kabuki, Seni zaman Edo

Dikutip dari jurnal berjudul "Perkembangan Kabuki Menjadi Choukabuki sebagai Kolaborasi Budaya dengan Pengaruh Modernisasi" yang ditulis Muhammad Yogi Permana (dkk), kabuki merupakan salah satu seni tari teater tradisional Jepang.

Ilustrasi Teater Kabuki khas Jepang DOK.ShutterstockShutterstock Ilustrasi Teater Kabuki khas Jepang DOK.Shutterstock

Tari teater ini disebut telah ada sejak zaman Edo pada era Tokugawa. Kabuki sudah ada sejak abad ke-17 Masehi (M).

Seiring perkembangan zaman, seni teater ini mengalami pembaruan. Meski begitu, karakteristik dari seni tradisional ini tidak dibiarkan luntur.

Baca juga: Kabuki-mono: Bandit Nyentrik Gila pada Zaman Kuno Jepang

Riasan tebal penuh filosofi pada Kabuki

Salah satu ciri khas dari seni tradisional ini adalah riasan tebal yang digunakan pemainnya. Para pemeran kabuki menggunakan make up tebal dan unik saat tampil di atas panggung.

Wajah para aktor akan dilapisi bedak berwarna putih bersih dan sangat tebal. Wajah yang sudah dilapisi bedak tersebut akan digambar sesuai peran yang dimainkan.

Penampilan Kabuki tradisional JepangBikeworldtravel / Shutterstock.com Penampilan Kabuki tradisional Jepang

Menurut seorang aktor Kabuki terkenal bernama Ichimura Manjiro dalam jurnal berjudul "Kabuki as Japanese Culture", riasan khusus aktor kabuki ini disebut dengan kumadori.

Warna merah yang digunakan dalam riasan para aktor disebut melambangkan kekuatan dan keadilan. Warna biru memiliki makna kekuasaan dan kejahatan. Sedangkan warna cokelat melambangkan hantu.

Kabuki punya beragam genre

Layaknya sebuah film, Kabuki juga memiliki beragam genre. Kabuki yang memiliki gaya pertunjukkan bombastis disebut dengan aragoto.

Sementara itu, Kabuki dengan gaya lembut disebut dengan wagoto. Genre ini biasanya menggunakan dialek Kansai dan gestur yang lemah lembut.

Baca juga: Di Rumah Aja Nonton Kabuki, Seni Teater Tradisional Jepang

Kabuki hanya diperankan aktor pria

Dilansir dari japan-guide.com, kabuki pada awalnya hanya diperankan aktor wanita. Namun karena pada masa kepemimpinan Shogun Tokugawa muncul aturan yang melarang wanita tampil dalam pertunjukkan, kabuki mulai diperankan aktor pria.

Ilustrasi Teater Kabuki khas Jepang DOK. ShutterstockShutterstock Ilustrasi Teater Kabuki khas Jepang DOK. Shutterstock

Beberapa aktor pria bahkan memiliki spesialisasi sebagai pemeran karakter wanita atau biasa disebut sebagai onna-gata. Karakter ini sendiri menggambarkan kenggunan seorang wanita dan kelembutan hati.

Dalam pertunjukkan Kabuki ini, ada pula peran yang dikenal dengan istilah kurogo. Peran dari kurogo sendiri adalah sebagai asisten panggung yang akan memberikan properti pada para aktor di atas panggung.

Kurogo akan menggunakan kostum serba hitam. Keberadaan kurogo di atas panggung dianggap tak terlihat.

Baca juga: Wajib Tonton, 5 Kesenian Tradisional Jepang di Ennichisai Blok M

Iringan musik tradisional Kabuki

Kabuki biasanya ditampilkan dengan iringan musik tradisional Jepang. Beragam alat musik tradisional kuno yang dimainkan menciptakan suasana yang mendukung penampilan di atas panggung.

Penampilan Kabuki tradisional Jepang di Las VegasKobby Dagan / Shutterstock.com Penampilan Kabuki tradisional Jepang di Las Vegas

Tak hanya itu, tata panggung yang megah dan akting mengesankan para aktor akan membuat penonton terpesona. properti berupa latar panggung yang digunakan selama pertunjukan merupakan sebuah lukisan yang mendukung cerita.

Baca juga: Intip Fasilitas The Olympic Village, Rumah Atlet selama Olimpiade Tokyo 2020

Tempat menyaksikan Kabuki

Kabuki tak hanya dipentaskan dalam perayaan-perayaan spesial, seperti opening ceremony Olimpiade Tokyo 2020. Masyarakat umum pun bisa menyaksikan teater tradisional ini di beberapa kota di Jepang, seperti Tokyo, Osaka, dan Kyoto.

Kabukiza Theatre DOK.ShutterstockShutterstock Kabukiza Theatre DOK.Shutterstock

Untuk menyaksikan pertunjukan kabuki, pengunjung perlu membayar sekitar Rp 270.000 sampai dengan Rp 3.300.000, tergantung pada jumlah sekmen dan aktor yang memainkan pertunjukan tersebut.

Berikut ini adalah beberapa tempat yang menampilkan pertunjukan kabuki di Jepang:

  • Kabukiza Theatre
  • National Theatre
  • Minamiza Theater
  • Shochikuza Theater
  • Hakataza Theater
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com